1
1

Bank DBS: E-Commerce Asia Tenggara Diprediksi Penjualannya Tembus USD410 Miliar pada 2030

Gedung Bank DBS Indonesia. | Foto: Bank DBS Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Laporan terbaru dari Bank DBS mengungkapkan bahwa sektor e-commerce di Asia Tenggara kini memasuki fase pertumbuhan baru. Fase ini ditandai dengan fokus pada keuntungan, peningkatan pengalaman pelanggan, serta pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dengan dukungan kredit.

Laporan DBS Nextwave Southeast Asia 2025 merupakan edisi perdana dari seri terbaru yang mengeksplorasi perkembangan pesat ekonomi digital di Asia. Laporan ini disusun melalui kerja sama dengan perusahaan data dan wawasan pasar, Cube.

Dalam siaran persnya, Jumat, 16 Mei 2025, disebutkan bahwa laporan ini memproyeksikan penjualan e-commerce di kawasan Asia Tenggara akan meningkat lebih dari dua kali lipat, dari US$184 miliar (S$240 miliar) pada 2024 menjadi US$410 miliar (S$535 miliar) pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 14 persen selama periode tersebut.

|Baca juga: Bank DBS Indonesia dan UOB Indonesia Bersinergi Salurkan Rp1,7 Triliun Pendanaan Hijau

Sejalan dengan pertumbuhan ini, beberapa raksasa e-commerce di kawasan Asia Tenggara telah mencapai profitabilitas. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pencapaian ini antara lain konsolidasi pangsa pasar, peningkatan biaya layanan, dan fokus yang lebih besar pada penawaran inti bisnis mereka. Beberapa perusahaan juga berinvestasi dalam model bisnis vertikal yang terkait dengan e-commerce, seperti pergudangan dan pengiriman jarak jauh (last-mile delivery), untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperbaiki layanan pelanggan.

|Baca juga: 5 Jurus Bank DBS Indonesia Dukung Nasabah Prioritas Manfaatkan Peluang untuk Optimalkan Kekayaan

Head of Digital Economy Group, Institutional Banking Bank DBS, Chua Shih Guan, mengatakan bahwa seiring dengan matangnya sektor e-commerce di kawasan ini, pihaknya melihat pergeseran dari sekadar menawarkan promosi dan diskon menuju pengalaman pelanggan yang lebih inovatif dan berbeda. “Ini dicapai melalui investasi di area seperti personalisasi berbasis AI, logistik yang lebih baik, dan keuangan yang lebih tangguh,” katanya.

Bank DBS percaya bahwa platform-platform ini akan tumbuh dengan menguntungkan dan memainkan peran penting sebagai penghubung untuk gelombang inovasi berikutnya di Asia Tenggara. “Evolusi ini juga mungkin memerlukan para pendirinya untuk menggabungkan penggalangan dana dengan solusi kredit lebih awal dalam perjalanan mereka,” ungkapnya.

Sebagai bank yang berada di garis depan inovasi digital, Bank DBS berkomitmen untuk memanfaatkan rangkaian solusi kami untuk mendukung bisnis, baik untuk mereka yang baru memulai atau sedang berkembang, di setiap tahap perjalanan mereka.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post CEO Privy Ungkap Tanda Tangan Digital Jadi Fondasi Keamanan Transaksi Elektronik
Next Post Pupuk Indonesia Pastikan Stok Cukup Tersedia di Lampung Tengah

Member Login

or