Site icon Media Asuransi News

Sering Cemas Saat WFH, Ini Tips agar Bisa Lebih Tenang

Dengan bantuan teknologi Artificial Intelligence, proses klaim digital asuransi kesehatan Allianz mampu diselesaikan dalam waktu 48 jam.

Media Asuransi, JAKARTA – Apakah Anda tipe orang yang memperhatikan perubahan kesehatan mental diri dan orang-orang tersayang di sekitar selama bekerja dari rumah di masa pandemi ini? Well, terlepas dari banyak kenyamanan yang dapat kita nikmati dari work from home (WFH), tak bisa dipungkiri, bekerja dari rumah juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental, lho.

Bagi sebagian orang, bekerja dari rumah memiliki berbagai keuntungan dan sisi menarik, seperti tidak ada aturan berpakaian, hemat waktu perjalanan pergi dan pulang kantor, dan memungkinkan bagi Anda untuk memutuskan tempat di mana akan bekerja.

Namun nyatanya, bekerja dari rumah juga dapat menjadi pengaruh yang buruk bagi kesehatan mental. Berdasar penelitian Journal of Occupational and Environmental Medicine edisi Maret 2021 yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 988 responden sejak April 2020 hingga Juni 2020, menjelaskan bahwa penerapan WFH akibat dari pandemi Covid-19 mempengaruhi penurunan status kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan, serta diikuti dengan peningkatan jumlah masalah kesehatan fisik dan mental baru. Sekitar dua pertiga responden melaporkan memiliki satu atau lebih masalah kesehatan fisik baru, dan hampir tiga perempat responden mengalami setidaknya satu masalah kesehatan mental baru.

Baca juga: Komposisi Pemegang Saham FKN Berubah, Ini Dampaknya Bagi SRAJ

Penelitian lain berjudul “Impact of Covid-19 on mental health and quality of life: Is there any effect?” yang dilansir PLoS ONE melalui survei berbasis web yang dilakukan di 18 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara termasuk Aljazair, Bahrain, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Maroko, Oman, Palestina, Qatar, Republik Yaman, Arab Saudi, Sudan, Suriah, Tunisia, dan Uni Emirat Arab menghasilkan, sekitar 40% dari peserta melaporkan peningkatan stres dari pekerjaan selama pandemi, 45,3% merasakan peningkatan tingkat stres dari masalah keuangan, dan 60,3% peserta mengalami peningkatan stres karena bekerja dari rumah selama pandemi.

Mengapa bisa begitu? Apa sebenarnya yang membuat para pekerja merasa cemas dan stres bekerja dari rumah? Hal krusial pertama yang banyak dialami pekerja dari rumah adalah pembagian waktu yang tidak terstruktur. Ditambah lagi dengan tantangan lain yang harus dihadapi, termasuk menghabiskan seluruh hari kerja di rumah bersama pasangan, anak-anak, atau orang tua yang sudah lanjut usia. Artinya, terdapat lebih banyak distraksi selama bekerja di rumah yang mengakibatkan seseorang bisa mengalami stres.

Atasi stres agar tidak cemas selama bekerja di rumah

Jika stres yang Anda alami sudah semakin memuncak, kini waktunya mengatasi semuanya dengan baik dan benar. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk meningkatkan kesehatan mental Anda selama bekerja dari rumah!

1. Pertahankan rutinitas pagi

Ayo angkat tanganmu kalau selama bekerja dari rumah, biasa baru bangun pagi dari tempat tidur 10 menit hingga 15 menit menjelang meeting pagi! Kebiasaan memulai pagi dengan terburu-buru seperti ini bisa menjadi salah satu pemicu timbulnya stres. Alasannya pertama, Anda akan merasa dikejar waktu. Kedua, Anda ketinggalan banyak rutinitas pagi yang seharusnya bisa lebih membantu tubuh dan pikiranmu untuk siap melakukann aktivitas.

Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat Indonesia Eximbank idAAA  

Oleh karena itu, Anda perlu mempertahankan rutinitas pagi hari yang biasa dilakukan saat pergi ke kantor, seperti bangun tepat waktu, mandi, berpakaian, dan sarapan pagi yang akan menjadi bahan bakar untuk tubuhmu beraktivitas dan mencukupi kebutuhan cairan selama sisa harimu. Rutinitas pagi ini akan membantu jam biologis tubuhmu untuk mempertahankan strukturnya. Dengan begitu otakmu juga bisa fokus saat bekerja dari rumah dan membantu Anda untuk merasa nyaman.

2. Latih self-care secara teratur, tidak hanya saat stres

Bagi kebanyakan orang, kehidupan kantor yang dimulai dari jam 09.00 hingga jam 17.00 sore akan membentuk jadwal yang terstruktur mulai dari tiba di kantor, menyelesaikan pekerjaan, hingga waktu pulang tiba. Sedangkan, ketika bekerja dari rumah, struktur itu bergantung pada diri Anda sendiri. Jika Anda tidak memiliki jadwal yang terstruktur, dampaknya sering kali membuat sulit untuk mencapai work-life balance dan menyediakan waktu untuk self-care. Ketidakseimbangan ini akhirnya dapat menyebabkan rasa cemas dan stres.

Untuk itu, saat Anda bekerja dari rumah, penting untuk memprioritaskan perawatan diri secara teratur, tidak hanya saat stres. Melakukan self-care ini dapat membantu tetap terhubung dengan diri sendiri dan lebih memahami apa yang Anda butuhkan dalam hal keseimbangan kehidupan kerja. Luangkan waktu untuk mencari tahu cara terbaik menjaga diri sendiri dan memenuhi kebutuhanmu. Cobalah mulai berbagai hal-hal yang Anda sukai seperti berolahraga secara teratur, berlatih meditasi, mencoba yoga, membaca buku favorit selama waktu senggang, hingga mendengarkan musik yang kamu sukai.

3. Jangan panik setiap kali ada notifikasi masuk

Selama bekerja dari rumah, terkadang Anda mungkin mengalami hari di mana jadwal panggilan zoom meeting yang berderet tanpa akhir, sementara Anda masih harus membalas email atau chat yang terus berdatangan dari klien, staf, atau rekan kerjamu. Wajar kalau Anda merasa cemas setiap kali ada notifikasi email atau chat yang masuk. Anda pun pastinya ingin segera tahu apa isinya dan memberikan respons tepat dengan cepat. Hingga akhirnya hal ini bikin Anda terlambat makan siang.

Agar ini tidak menjadi kebiasaan, tipsnya mulailah mengatur momen kerja. Anda juga perlu menentukan kapan waktu akan online dan kapan waktu akan offline. Saat Anda sedang meeting, dapat mengatur status “sedang rapat” sehingga rekan kerjamu tidak akan bertanya-tanya mengapa Anda belum membalas atau tidak menghubungi mereka kembali. Trik berikutnya adalah di saat waktu istirahat Anda tidak perlu online, lalu matikan atau sembunyikan perangkatmu selama satu jam. Dengan begitu, Anda dapat lebih santai saat kembali bekerja dan nantinya bisa lebih fokus menjawab semua email masuk yang perlu diprioritaskan untuk mendapatkan respons lebih dulu.

4. Jangan ragu menolak permintaan yang tidak terkait dengan pekerjaan

Selama jam kerja, Anda mungkin menerima banyak permintaan, baik yang terkait dan yang tidak terkait dengan pekerjaan. Bagi sebagian orang, mungkin terasa sangat sulit untuk mengatakan tidak kepada orang lain dan menempatkan kebutuhan Anda pribadi di atas kebutuhan mereka.

Namun, ketahuilah bahwa menolak permintaan orang lain tidak apa-apa jika itu mengganggu kemampuan Anda untuk menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawabmu. Bila load pekerjaan sedang penuh, Anda bisa menolak permintaan secara sopan dengan bilang bahwa Anda akan mengerjakannya setelah pekerjaan yang sedang dilakukan telah selesai. Dengan begitu, mereka akan tahu kalau Anda membutuhkan waktu dan mereka tidak perlu mengejar-mengejar Anda.

5. Minta dukungan dari keluarga

Terakhir dan yang paling utama, percayalah bahwa tidak ada yang salah dengan meminta bantuan saat Anda membutuhkannya. Ingatlah, Anda tidak sendirian. Tentunya pasangan, anak-anak, dan orang-orang terkasih lainnya dapat mendukung Anda di saat membutuhkan pertolongan mereka.

Jika saat Anda bekerja dari rumah merasa kewalahan, cemas, hingga stres dan jika kondisi yang Anda alami menjadi tidak terkendali, beri tahu seseorang yang Anda percayai atau orang-orang terdekatmu, dan cari bantuan yang sesuai. Jika perlu, bicarakan kondisi Anda dengan dokter atau terapis,

Sama seperti keterampilan lainnya, mempelajari cara mengelola kecemasan selama Anda bekerja dari rumah tentunya membutuhkan latihan, waktu, dan kasih sayang untuk diri sendiri. Selain lima langkah yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kesehatan mental, jangan lupakan untuk perhatikan kesehatan fisik juga ya! Aha

Exit mobile version