1
1

Unitlink

Unitlink merupakan produk asuransi jiwa yang terkenal di Indonesia. Bahkan ketika pandemi Covid-19 mulai memakan korban pada awal Maret 2020, sampai saat ini unitlink masih menjadi produk yang laris dibeli nasabah atau tertanggung. Di negara lain, misalnya Singapura, unitlink dikenal sebagai investment-linked insurance product (produk asuransi terkait investasi) atau investmentl-inked insurance policy (polis asuransi terkait investasi).

Produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi atau PAYDI tampaknya tak hanya diluncurkan oleh perusahaan asuransi jiwa. Tapi juga perusahaan asuransi umum dalam tahun 2021 ini ada harapan untuk meluncurkan produk asuransi umum yang dikaitkan dengan investasi. Tentunya, seperti produk asuransi lainnya, PAYDI juga harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tidak ada produk asuransi yang ada di pasar asuransi tanpa persetujuan dari OJK.

Beberapa pelaku bisnis asuransi jiwa yang dihubungi Media Asuransi mengenai produk unitlink mengemukakan bahwa prospek unitlink masih bagus ke depannya. “Kami optimistis, dengan inovasi dana investasi maupun produk-produk unitlink, dapat membantu mendorong pertumbuhan produk Manulife Indonesia maupun menjawab kebutuhan para nasabah,” kata Director & CMO Manulife Indonesia, Novita Rumngangun, kepada S Edi Santosa dari Media Asuransi.

Presiden Direktur PT Equity Life Indonesia, Samuel Setiawan mengungkapkan bahwa perusahaan dalam memasarkan produk selalu
berlandaskan atas need-based selling. “Perusahaan tidak memaksakan penjualan produk unitlink untuk setiap profil nasabah karena masing-masing nasabah memiliki kebutuhan yang berbeda,” jelasnya kepada Achmad Aris dari Media Asuransi.

Dalam Rapat Perencanaan Redaksi Media Asuransi diputuskan Prospek Unitlink di Tengah Pandemi Covid-19 menjadi tema Cover Story edisi Maret 2021. Tentunya, kami bekerja berdasarkan data yang dikerjakan oleh Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA).

Di samping produk unitlink tiap perusahaan asuransi jiwa disajikan, untuk tahun ini Cover Story unitlink juga mengelompokkan fund dalam empat kelompok. Yaitu Saham, Pasar Uang, Pendapatan Tetap, dan Campuran. Dari masing-masing kelompok fund tersebut dicari ratarata pertumbuhannya. Sehingga dapat diketahui bagaimana sebenarnya tiap fund mengalami pertumbuhan rata-rata selama periode tertentu, termasuk pada saat ada pandemi Covid-19.

Pertumbuhan rata-rata masing-masing jenis fund penting untuk diketahui karena dapat menjadi dasar untuk menentukan investasi yang dipilih oleh nasabah atau tertanggung produk unitlink. Berbeda dengan produk konvensional yang investasinya dilakukan atau dipilih oleh perusahaan asuransi jiwa, produk unitlink justru memberikan kebebasan nasabah atau tertanggung menentukan investasi pilihannya. Karena menentukan pilihan investasi sendiri, maka nasabah atau tertanggung juga harus menerima risiko investasi yang dipilihnya dalam produk unitlink.

Cover Story edisi Maret 2021 ini terdiri dari enam tulisan yang merupakan satu kesatuan. Pertama, Perkembangan NAB Fund dan Potensi Bisnis Unitlink ke Depan. Kedua, Strategi Pemasaran Unitlink di Masa Pandemi dan ke Era Normal Baru. Ketiga, Pertumbuhan Unitlink Syariah hingga Prospeknya. Keempat, Kinerja Unitlink di Pasar Modal. Kelima, Unitlink di Pasar Asuransi Luar Negeri. Dan keenam, Eksekutif Asuransi Jiwa Bicara Unitlink.

Selamat menikmati sajian kami. Mucharor Djalil

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ramayana (RALS) Siapkan Anggaran Rp350 Miliar untuk Buyback
Next Post Kondisi Perbankan Stabil, Kredit per Januari Masih Terkontraksi

Member Login

or