Site icon Media Asuransi News

Mobile Wallets Jadi Metode Pembayaran Paling Dominan di China

Seorang pengunjung sedang melakukan scan barcode untuk melakukan pembayaran saat belanja di sebuah gerai minuman, menggunakan aplikasi Qris, di Jakarta beberapa waktu lalu. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, GLOBAL – Mobile Wallets alias dompet seluler telah menjadi metode pembayaran dominan di China, dengan lebih dari 84% pengguna menggunakannya untuk bertransaksi dalam setahun terakhir.

Menurut GlobalData, perusahaan data dan analitik terkemuka, lonjakan ini didorong oleh meluasnya akses ponsel cerdas dan internet, adopsi pembayaran berbasis kode QR, dan popularitas merek domestik seperti Alipay dan WeChat Pay.

Survei Konsumen Jasa Keuangan GlobalData tahun 2023 mengungkapkan bahwa China adalah salah satu negara teratas secara global dalam hal adopsi dompet seluler, dengan 84,4% responden survei menunjukkan bahwa mereka memiliki dompet seluler dan menggunakannya di toko dalam 12 bulan terakhir.

|Baca juga: Transaksi Digital Banking Naik 28,35 Persen Menjadi Rp4.332,1 Triliun

Pasar Asia menjadi ujung tombak dalam penerapan dompet seluler, dengan delapan dari 10 pasar teratas dengan tingkat adopsi dompet seluler yang tinggi berasal dari wilayah ini.

Poornima Chinta, Analis Perbankan dan Pembayaran Senior di GlobalData, menjelaskan ketersediaan ponsel pintar berbiaya rendah dan internet berkecepatan tinggi menyediakan infrastruktur digital yang diperlukan untuk pertumbuhan dompet seluler.

“Hal ini juga didukung oleh meningkatnya adopsi pembayaran berbasis kode QR di kalangan pedagang mulai dari pedagang kaki lima hingga jaringan ritel. Preferensi konsumen terhadap merek dompet seluler domestik termasuk Alipay dan WeChat Pay juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ini,” katanya dalam laporan dikutip, Minggu, 26 Mei 2024.

China adalah rumah bagi salah satu pasar dompet seluler paling matang di dunia. Dompet seluler banyak digunakan untuk transaksi sehari-hari di supermarket, warung pinggir jalan, dan transportasi umum, serta untuk pembayaran online. Alipay dan WeChat Pay adalah nama yang terkenal dan diterima secara luas di kalangan pedagang.

Alipay dan WeChat Pay, dengan masing-masing lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia, mendominasi pasar pembayaran seluler di China. Adopsi WeChat Pay yang meluas dapat dikaitkan dengan integrasinya ke dalam platform perpesanan instan dan media sosial populer WeChat. Merek internasional seperti Apple Pay dan Samsung Pay juga mulai merasakan kehadirannya di pasar, meskipun adopsi massal mereka masih jauh dari kenyataan.

|Baca juga: OJK Perkuat Sinergi dengan IJK untuk Ciptakan Ekosistem Keuangan Digital yang Inklusif

Alipay dan WeChat Pay juga memungkinkan wisatawan luar negeri untuk menghubungkan kartu internasional mereka seperti Visa dan Mastercard dengan dompet dan melakukan pembayaran di pedagang di seluruh China.

Pertumbuhan pasar juga didukung oleh dorongan pemerintah untuk mengadopsi dan menggunakan e-CNY – mata uang digital bank sentral negara tersebut. Bank sentral sedang mengerjakan kode QR terpadu untuk mata uang digital e-CNY, yang diharapkan dapat lebih mendorong interoperabilitas dan pertumbuhan dompet seluler. Teknologi ini akan memungkinkan penggunaan pembayaran e-CNY melalui satu kode QR di berbagai aplikasi pembayaran digital seperti Alipay dan WeChat Pay, sehingga menyederhanakan proses pembayaran bagi konsumen dan pedagang.

Chinta menyimpulkan pasar dompet ponsel China siap untuk ekspansi lebih lanjut dalam beberapa tahun ke depan. “Hal ini akan didorong oleh inisiatif pemerintah, populasi yang paham teknologi, meningkatnya penerimaan pembayaran berbasis kode QR di kalangan pedagang, dan meningkatnya preferensi terhadap metode pembayaran non-tunai.”

Editor: Achmad Aris

Exit mobile version