Site icon Media Asuransi News

Cadangan Devisa Agustus 2021 Meningkat

Kegiatan Ekonomi nasional. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi – Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2021 tercatat sebesar 144,8 miliar dolar AS. Nilainya meningkat 5,64 persen dibandingkan dengan posisi devisa pada akhir Juli 2021 sebesar 137,3 miliar dolar AS.

Dalam 3 bulan terakhir, cadangan devisa Indonesia terus meningkat. Karena per akhir Mei 2021 jumlah cadangan devisa mencapai 136,4 miliar dolar AS. Kemudian pada akhir Juni 2021 nilai cadangan devisa yang sebesar 137,1 miliar dolar dan menjadi 137,3 miliar dolar AS di Juli lalu.

|Baca juga: Cadangan Devisa Indonesia per Juli 2021, Sebesar 137,3 Miliar Dolar AS

Posisi cadangan devisa Agustus 2021 sebesar 144,8 miliar dolar AS tersebut, setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor atau 8,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Nilai cadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi, Selasa, 7 September 2021.

|Baca juga: Pemerintah Perketat DMO Batubara, Ekspor Terancam

Peningkatan posisi cadangan devisa pada Agustus 2021 terutama karena adanya tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR) sebesar 4,46 miliar SDR atau setara dengan 6,31 miliar dolar AS yang diterima oleh Indonesia dari IMF.  Pada tahun 2021, IMF menambah alokasi SDR dan mendistribusikannya kepada seluruh negara anggota, termasuk Indonesia, secara proporsional sesuai kuota masing-masing.

Penambahan alokasi SDR oleh IMF ini, ditujukan untuk mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi global dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19, membangun kepercayaan pelaku ekonomi, dan juga untuk memperkuat cadangan devisa global. Alokasi SDR tersebut didistribusikan kepada negara-negara anggota IMF tanpa biaya.

“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi,” jelas Erwin Haryono. Edi

Exit mobile version