Site icon Media Asuransi News

Mesin Pembaca e-money

Redaksi, Yth
–  Saya memiliki sebuah kartu e-money yang kondisinya agak melengkung. Mungkin karena biasa disimpan di dompet sehingga tertekan saat ditaruh dalam kantong celana belakang. Saya ingat kartu itu masih ada saldonya, hampir Rp200 ribu. Itu saat terakhir saya pakai untuk transaksi sebelum saya sadari kartunya dalam kondisi agak melengkung.
–  Ketika saya ingin mengecek saldonya di mesin ATM, ternyata mesin tersebut tidak dapat membaca kartu. Beberapa kali saya tempelkan, tetap saja tidak terbaca. Akibatnya saya tidak dapat mengecek saldo dan melakukan to up. Saya pikir kartunya rusak. Saat saya pakai untuk bayar parkir, juga nggak bisa. Namun anehnya saat dipakai untuk naik Trans Jakarta, kartunya bisa. Begitu pula saat saya pakai untuk bayar tol, juga bisa. Ternyata dugaan saya benar. Saat bayar tol tertera saldonya masih di atas Rp170 ribu.
–  Hal ini membuat saya agak bingung. Mengapa ada mesin yang bisa membaca kartu tersebut namun ada yang tidak. Menurut logika saya, mestinya kalau bisa dipakai untuk bayar tol dan bis Trans Jakarta yang berarti kartunya tidak rusak, dipakai untuk bayar parkir atau ditempel di mesin ATM bisa cek saldo dan to up. Sebaliknya jika memang kartunya rusak, mestinya nggak bisa dipakai transaksi apapun. Namun ini bisa dipakai bayar tol dan bis Trans Jakarta, namun tidak bisa top up dan cek saldo di ATM serta bayar parkir.
–  Apakah teknologi yang dipakai beberapa mesin pembaca kartu tersebut berbeda? Mungkinkah yang satu lebih sensitif dibandingkan yang lain, sehingga ada yang bisa baca kartunya dan ada yang tidak. Akibat kondisi seperti itu, saya terpaksa mengantongi lebih dari dua kartu e-money. Untuk jaga-jaga jika e-money yang saldonya masih lumayan itu nggak terbaca, maka pakai kartu satunya lagi.
Terimakasih

Wawan Setyawan
Sunter, Jakarta Utara

Exit mobile version