Berhasil memimpin merger empat bank BUMN saat negara dilanda krisis ekonomi, serta mampu membawa Bank Mandiri, sebagai hasil merger, menjadi sebuah bank terkemuka di Indonesia, merupakan prestasi luar biasa yang ditorehkan dalam kesuksesan seorang bankir bernama Robby Djohan. Apalagi sebelumnya ia juga berperan dalam penyelamatan perusahaan Garuda Indonesia yang tengah di ambang kebangkrutan. Di dua perusahaan raksasa milik negara ini, pria yang juga dipanggil Rodjo ini berhasil menerapkan manajemen krisis yang membuat namanya dicatat sebagai salah satu the best coporate leader di tanah air.
Selain menampilkan dirinya sebagai pemimpin perusahaan yang sukses, Robby Djohan juga berhasil melahirkan dan mencetak para bankir berkualitas yang saat ini banyak menduduki posisi strategis di beberapa perusahaan perbankan. Ia termasuk leader yang peduli dengan pembangunan manusia dalam menyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan.
Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pembentukan generasi perbankan, pria yang lahir di Semarang tahun 1938 ini aktif menuangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan dan ditempatkan rubrik khusus di salah satu majalah ekonomi di Indonesia. Dan itu berlanjut hingga saat wafatnya pada 13 Mei 2016 lalu.
Dalam tulisannya sebagai seorang bankir, pemikiran Robby Djohan berkembang, tidak hanya berkutat pada ekonomi perbankan semata. Pesan dan pemikirannya juga sering menyentuh ke persoalan bagaimana membentuk human capital atau the new generation. Selain itu dia juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan kondisi aktual. Mulai dari kepemimpinan, faktor-faktor kepercayaan, kiat membangun brand, hingga memperbincangkan tokoh-tokoh yang tren di mata publik. Kumpulan tulisannya ini telah dirangkum dalam sebuah buku
berjudul “Robby Djohan No Nonsense Leadership” yang diterbitkan baru-baru ini.
Editor buku ini mengungkap perjalanan dan gaya kepemimpinan Robby Djohan serta pemikiran berdasarkan pengalamannya selama lebih dari 30 tahun di dunia perbankan. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowadojo memberikan komentar bahwa tulisan-tulisan Robby Djohan dalam buku ini sangat memberikan pencerahan dan pedoman yang riil, konkret, dan jelas. Itu karena ditulis berdasarkan pengalaman sebagai pemimpin yang sukses di berbagai perusahaan.
Buku ini sangat inspiratif dan layak dibaca oleh para profesional muda, calon pemimpin maupun pemimpin bisnis serta khalayak umum. Bahkan buku ini sangat bagus dibaca oleh penyelenggara negara. Banyak insight dari Robby Djohan terhadap penyelesaian krisis maupun bagaimana memajukan perusahaan, termasuk BUMN, yang dapat dipetik dari pengalamannya dan disuguhkan dengan bahasa yang lugas serta mudah dipahami. B. Firman