Media Asuransi News

Langkah-langkah Tangani Krisis Pada Perusahaan

    Setiap krisis yang melanda sebuah perusahaan memiliki dimensi sendiri, sehingga tidak ada solusi baku dan tunggal dalam menanganinya. Mengelola korporasi tidak ubahnya seperti mengurus makhluk hidup. Karena siklus setiap perusahaan juga dimulai dari kelahiran, tumbuh, berkembang, dewasa, menua, dan pada akhirnya sampai pada titik kematian. Oleh karena itu, perlu pemahaman untuk memetakan, menganalisa, menyusun formula solusi, serta menjalankan program restorasi secara komprehensif. Tidak ada jalan yang bebas rintangan dalam menggapai tujuan. Butuh ketekunan, kesabaran, sentuhan kasih sayang, dan kerja sama dari seluruh elemen untuk mendorong akselerasi restorasi korporasi.

   Perusahaan yang diduga mengalami ‘sakit’ atau krisis, tentu perlu direstorasi agar kembali sehat seperti sedia kala. Ibarat pasien kritis masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), pasti ada prosedur penangan awal, seperti mengusahakan agar jantung tidak berhenti berdenyut. Pada korporasi, penanganan awalnya adalah adanya jaminan keamanan untuk dapat beroperasi dengan memeriksa ketersediaan aliran kas (cashflow) yang berfungsi seperti aliran darah pada makhluk hidup.

   Sebagai pedoman pembelajaran menangani perusahaan yang tengah dilanda krisis agar dapat sehat kembali, telah hadir sebuah buku Restorasi Korporasi yang ditulis oleh sosok yang berpengalaman puluhan tahun menangani perusahaan BUMN, Mohammad Abdul Ghani. Buku keenamnya ini menuntun pembaca step by step membedah dan merancang strategi penyehatan perusahaan.

   Ditulis secara rinci tahap demi tahap menangani masalah, mulai dari mendiagnosa, menganalisis, dan merumuskan program restorasi. Termasuk bagaimana menyusun roadmap dan key success-nya. Penulis menekankan, bahwa banyak faktor yang saling terkait dan menentukan apakah program resorasi berhasil mengembalikan keadaan, atau malah berakhir di peti mati. Pada bagian akhir buku ini disajikan modul bedah kasus, sebagai bahan pembelajaran bagi pembaca yang dapat menjadi inspirasi.

   Buku ini juga mengajarkan bahwa persaingan di dunia bisnis pada hakikatnya adalah power game. Pertarungan di antara kekuatan untuk berkompetisi, bersaing, dan bertanding. Jika mampu melewati seleksi alam, maka akan bisa bertahan dan jika gagal berkompetisi maka akan terkubur oleh sejarah. Sesuai dengan sebuah nasihat: “Kenalilah pesaingmu. Jika mampu, kalahkan. Namun jika tidak mampu, makan kawanilah”.

   Mudah-mudahan buku ini dapat menginspirasi para akademisi ataupun profesional muda untuk menambah wawasan mengenai bagaimana restorasi korporasi dipersiapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi dari waktu ke waktu. B. Firman

Exit mobile version