Buku berjudul “ Market Toward Sustainable Capital Market merupakan karya kolektif para akademisi Indonesia Indonesia’s and Malaysia’s Capital ” dan Malaysia, hadir di tengah kebutuhan literatur yang mampu menjelaskan kompleksitas pasar modal secara komprehensif. Buku ini dapat menjadi referensi penting bagi mahasiswa, investor, hingga praktisi keuangan yang ingin memahami arah perkembangan pasar modal, khususnya dalam konteks keberlanjutan (sustainability).
Sejak pengantar, pembaca langsung diajak melihat realitas bahwa perusahaan tak dapat selamanya bergantung pada bank sebagai sumber pendanaan. Pasar modal hadir sebagai solusi strategis, termasuk di Indonesia dan Malaysia. Bedanya, buku ini tidak hanya membahas mekanisme teknis pasar modal, tapi juga mengaitkannya dengan isu keberlanjutan, termasuk konsep pasar modal syariah yang kini menjadi salah satu pilar penting keuangan berkelanjutan.
Struktur buku disusun sistematis dalam sembilan bab. Bab awal menjelaskan dasar-dasar investasi, manfaat, hingga risiko yang melekat. Dari situ, pembaca diarahkan pada pembahasan pasar modal Indonesia (Bab 2), mulai dari sejarah, struktur, mekanisme perdagangan, hingga tren terbaru dan tantangan ke depan. Bagian ini memperlihatkan bagaimana Indonesia terus berbenah untuk menjadikan pasar modal sebagai lokomotif ekonomi.
Spesifikasi Buku:
| Judul |
: Indonesia’s and Malaysia’s Capital Market Toward Sustainable Capital Market |
| Penulis | : Assoc. Prof. Dr. Gustian Djuanda, CPGA, CSEM, Dr. Meldona, SE., MM., Ak., CA., CAP. Dr. Noraini Yusuff Sri Ayudha Mujiyanti, M.M. Annisa Paramaswary Aslam, SE,. M.S.M. Dyah Prita Anggraini, S.Si, M.Si Wahju Rohmanti, SE.,MM Dr. Mohamad Yazid Isa Ahmad Syamlan Rasyad Djuanda |
| Penerbit | : Tahta Media Group |
| Terbitan Tahun | : Juni 2024 |
Pada Bab 3, fokus bergeser ke Malaysia dengan menyoroti peran dominan Islamic Capital Market (ICM). Malaysia digambarkan sebagai salah satu pusat pasar modal syariah dunia, dengan instrumen seperti sukuk, saham syariah, reksa dana syariah, hingga Islamic REITs. Penjelasan ini memberi pembaca pemahaman bahwa integrasi prinsip syariah dalam pasar modal bukan hanya soal nilai religius, melainkan juga strategi keberlanjutan ekonomi.
Bab-bab berikutnya memperdalam aspek teknis, antara lain pembentukan harga saham, reksa dana, portofolio optimal dengan single index model, hingga investasi keuangan syariah di Indonesia dan Malaysia. Salah satu bagian yang menarik adalah pembahasan investasi melalui aplikasi populer seperti Bibit, Ajaib, dan Pluang (Bab 9). Topik ini menunjukkan bahwa buku ini tak sekadar mengupas teori, tetapi juga mengaitkannya dengan praktik digital yang akrab di kalangan investor milenial.
Kekuatan buku ini terletak pada kolaborasi lintas negara yang menghadirkan perspektif seimbang. Pembaca dapat melihat persamaan dan perbedaan pasar modal Indonesia-Malaysia, baik dalam regulasi, instrumen, maupun pengembangan pasar syariah. Hal ini memberi nilai tambah karena literatur serupa masih terbatas di Indonesia.
Meski demikian, gaya penulisan akademis yang dominan, dapat terasa cukup padat bagi pembaca awam. Di sisi lain, bagi kalangan akademisi dan praktisi, detail tersebut justru menjadi keunggulan karena menyajikan kerangka teoretis sekaligus data empiris.
Secara keseluruhan, buku ini layak disebut sebagai rujukan penting di bidang pasar modal berkelanjutan. Buku ini bukan hanya memotret kondisi terkini, tetapi juga memberi gambaran arah ke depan, terutama bagaimana pasar modal syariah berpotensi menjadi motor keberlanjutan di kawasan Asia Tenggara. Dengan cakupan yang luas, buku ini menegaskan bahwa pasar modal bukan sekadar ruang transaksi, tetapi juga instrumen strategis untuk membangun ekonomi yang inklusif, etis, dan berkelanjutan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
