Site icon Media Asuransi News

Pandangan CEO Kawasan ASEAN Mengenai 2018

    Suatu survei yang dilakukan oleh KPMG International mengenai pandangan CEO perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah ASEAN mengungkapkan hal-hal menarik untuk disimak. Survei bertajuk 2018 Global CEO Outlook yang diungkapkan oleh salah satu dari empat kantor akuntan terbesar di dunia menunjukkan betapa CEO perusahaan-perusahaan di kawasan ASEAN ternyata optimistis dalam memandang 2018. Walaupun ada juga beberapa hal yang membuat para CEO tersebut merasa khawatir.
Sebagian besar (88 persen) dari CEO ASEAN percaya mengenai prospek perusahaannya dalam tiga tahun ke depan, suatu hal yang dirasakan sama oleh CEO global lainnya (90 persen). Meskipun, optimisme para CEO ASEAN ini berkaitan dengan pandangan mereka yang sehat sesuai kenyataan bahwa mereka memprediksi pertumbuhan omsetnya dua persen atau bahkan kurang dari dua persen dalam tiga tahun mendatang. Pandangan semacam ini diakui oleh 77 persen dari CEO ASEAN dalam survei KPMG tersebut.
Lebih dari separuh (64 persen) dari CEO di kawasan ASEAN menyatakan bahwa kebutuhan untuk mencapai target terlebih dulu sebelum merekrut pegawai baru. Akibatnya, mereka memperkirakan penerimaan pegawai baru bakal tumbuh kurang dari lima persen selama tiga tahun ke depan.
Sedangkan mengenai risiko-risiko yang bakal menghambat pertumbuhan di masa depan, ancaman terhadap cybersecurity meningkat dalam CEO radar, yaitu naik posisinya dari posisi kelima tahun lalu ke posisi kedua tahun ini. Sekitar separuh dari semua CEO seluruh dunia yang disurvei oleh KPMG International (49 persen) mengatakan bahwa cyberattack merupakan kasus mengenai “kapan”, dan bukannya “kalau”. Dan hanya separuh dari para CEO tersebut yang yakin bahwa organisasi bisnis mereka sudah siap menghadapi cyberattack.
KPMG International mengungkapkan berdasarkan survei tersebut, para CEO di kawasan ASEAN mengatakan ada lima risiko ancaman terhadap pertumbuhan bisnis mereka. Yaitu risiko-risiko operasional, cyber security, sumber daya manusia, disruptive technology, dan kembalinya pandangan mementingkan kewilayahannya sendiri.
Dua sepertiga (66 persen) dari CEO di ASEAN berusaha untuk menjalankan proses-proses yang bersamaan untuk melakukan transformasi aspek digital dan non-digital pada bisnis mereka. Ini berarti melebihi dari jumlah CEO global (30 persen) yang melakukan hal yang sama seperti rekannya di kawasan ASEAN.
Yang menarik, CEO di kawasan ASEAN tampaknya memandang lebih penting mengenai teknologi digital dari pada sebelumnya, bahkan memandang perlu kepemilikan data dan masalah kepercayaan mengenai data tersebut kepada pihak lain. Sebanyak 72 persen CEO di kawasan ASEAN secara pribadi siap untuk memimpin dalam melakukan transformasi organisasi bisnisnya. Sebanyak 73 persen dari mereka memandang bahwa perlindungan terhadap data pelanggan sebagai suatu tanggung jawab pribadi yang penting. Dan yang lebih menarik lagi, 87 persen CEO di kawasan ASEAN ini memandang bahwa kecerdasan buatan manusia (Artificial Intelligence) justru akan menciptakan lapangan kerja baru ketimbang menghancurkan pekerjaan yang ada.
Sedangkan mengenai ancaman risiko karena disruptive technology, CEO di kawasan ASEAN menurut survei ini melakukan hal yang menarik. Sebanyak 70 persen dari CEO di kawasan ini justru secara aktif melakukan disrupsi terhadap sektor bisnis yang mereka tekuni ketimbang menunggu bisnis mereka terdisrupsi. Suatu angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekan-rekan CEO di kawasan lainnya (54 persen) mengenai risiko disruptive technology.
Hal menarik lainnya dari survei 2018 Global CEO Outlook oleh kantor akuntan KPMG adalah mengenai dari mana sumber informasi yang dipercaya oleh CEO di kawasan ASEAN untuk pengambilan keputusan? Survei ini mengungkapkan sumber informasi terpercaya bagi CEO di kawsan ASEAN: media sosial (87 persen), penyedia informasi sekunder yang independen (81 persen), data yang terbuka dari lembaga-lembaga pemerintah (71 persen), media tradisional (65 persen), dan riset yang ditugaskan oleh pemerintah (51 persen).
Survei 2018 Global CEO Outlook ini merupakan yang keempat kalinya yang dilakukan oleh KPMG International. Mucharor Djalil

Exit mobile version