Site icon Media Asuransi News

Kegiatan Wanita Eksekutif Asuransi di Luar Bisnis

   Wanita-wanita Indonesia tidak hanya terkenal dengan konde yang indah dan kidungnya yang elok. Beberapa diantara mereka ada yang memiliki karakter kuat dan tidak mau kalah dengan kaum Adam. Dalam berkarier pun mereka mampu memiliki peranan penting dalam jabatannya masing-masing. Pada edisi April ini, bulan dimana RA Kartini dilahirkan, Media Asuransi mengulas aktivitas beberapa srikandi asuransi Indonesia dalam mengisi waktu luangnya. Tentunya, para eksekutif ini akan berbicara tentang kegiatannya di luar bisnis asuransi yang menjadi kesibukannya.

   Berkarier sembari mengurus rumah tangga tentu bukan hal mudah untuk dipraktikkan. Menguras banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Rasa lelah? Jangan ditanya lagi, tidak mungkin bisa dielakkan. Namun ada juga beberapa wanita pelaku industri asuransi yang selalu happy dengan seluruh rangkaian aktivitas termasuk di luar bisnisnya, dan bisa menjadi salah satu penyemangat dalam menjalani rutinitas kegiatannya tersebut.
Sebut saja Direktur Utama PT Manggala Artha Sejahtera, Sarimaya yang kesehariannya disibukkan dengan urusan bisnis di broker asuransi masih memiliki kegiatan organisasi pula. Saat ini dia tercatat sebagai Ketua Bidang Peranan Wanita dan Kegiatan Perempuan di Majelis Pimpinan Nasional Srikandi Pemuda Pancasila. Selain itu juga menjabat sebagai Ketua Kordinator Wilayah (Korwil) IV yang membawahi wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Tercatat sebagai satu-satunya perempuan yang memegang jabatan Ketua Korwil Pemuda Pancasila yang memiliki 10 korwil.
Motivasi utama Sarimaya aktif di organisasi ini adalah kesempatan untuk bersosialisasi secara luas. Jika hanya sekedar bisnis berarti hanya memikirkan segelintir orang. Namun jika berorganisasi, dapat memandang kondisi, khususnya Indonesia ini dengan lebih luas lagi.
Kepada Media Asuransi, Sarimaya mengatakan, aktif berorganisasi sudah dimulai dari SLTP sebagai pengurus OSIS dan di dunia kepramukaan. Setelah beranjak dewasa, juga pernah aktif di Forum Komunikasi Anak Betawa (Forkabi) sekalipun dia bukan asli anak Betawi. Wanita berdarah Sunda bergabung setelah melihat AD/ART di organisasinya memperbolehkan seseorang yang sudah ber-KTP DKI Jakarta selama 10 tahun masuk ke Forkabi. “Mengurus rumah tangga, mengelola perusahaan, dan berorganisasi secara bersamaan memang menghabiskan waktu, namun saya lakukan dengan senang hati. Alhamdulillah anak-anak sudah besar semua, dan sudah menikah, makanya untuk mengurus rumah tangga saya tidak terlalu terbebani. Jadi bisa fokus untuk kegiatan lain,” ungkapnya.
Menurut dia, hatinya terketuk, melihat keterwakilan perempuan dalam berbagai kancah nasional hanya sebagai pelengkap saja. Untuk itu, dia mendorong para srikandi Indonesia untuk menyalurkan aspirasinya di berbagai bidang. “Wanita adalah guru utama bangsa dan pondasi terkuat dari suatu negara. Jadi, saya aktif berorganisasi salah satu tujuannya menggali potensi perempuan. Bahkan, jika bisa para perempuan Indonesia itu menjemput kemandirian ekonomi mereka. Jangan terlalu bergantung ke suami apalagi orangtua,” katanya.
Maya tidak menampik akan keinginannya, jika suatu saat ada takdirnya untuk terjun ke politik melalui partai tertentu. “Berorganisasi tidak mungkin bisa, jika tidak bersosialisasi dengan banyak orang. Dan, itu harus diikuti dengan knowledge dari berbagai macam pengetahuan. Ke depan, jika memang saya diharapkan kembali ke kampung halaman untuk pengabdian, saya penuhi panggilan itu,” tandasnya.

   Sementara itu, kesukaan yang dilakukan oleh Direktur PT Universal Nilaitama Marianie di luar pekerjaan rutinnya di dunia adjuster perasuransian adalah bernyanyi. Bahkan, dirumahnya tersedia sebuah ruangan khusus karaoke dengan peralatan yang lengkap dan berkualitas. Bagi dia, ruangan tersebut tempat untuk menyalurkan hobi menyanyi bersama suami dan kedua anaknya maupun dengan keluarga besarnya.
Dengan bernyanyi, lanjut Marianie, pikiran dapat lebih rileks, fresh, santai, dan menyenangkan serta bebas berekspresi. Bernyanyi akan bisa menghibur diri menghilangkan sejenak kepenatan pekerjaan. “Kalau ada emosi negatif juga bisa terlepas sehingga tak menumpuk sehingga bisa memunculkan kembali energi positip dalam diri,” ungkap Wanita kelahiran Tangerang, Juni 1975 yang hobi bernyanyi sejak kecil ini.
Ternyata kesukaannya berkaraoke tidak hanya dilakukan Marianie di rumah saja. Kadangkala bersama teman-teman dekatnya, dia pergi ke tempat-tempat karaoke terkenal di Jakarta. Begitu seringnya menikmati alunan alunan musik karaoke, pendengarannya pun menjadi sensitif terhadap jenis-jenis peralatan karaoke.
Menurut dia, beberapa tempat karaoke di seputaran ibukota yang pernah dia sambangi tidak semuanya memiliki peralatan sound system yang bagus. “Ternyata, ada beberapa tempat karaoke di Jakarta ini yang kualitas alatnya biasa-biasa saja. Tapi karena kita pergi bernyanyi bersama teman-teman ya,,, suasana menjadi lebih seru, terhibur, bisa menghilangkan stress, dan juga sebagai sarana sosialisasi,” ungkap wanita yang juga mahir memainkan alat musik gitar ini.
Marianie menyukai aneka jenis lagu, baik Indonesia, Barat, hingga Mandarin, mulai dari lagu lama seperti tembang kenangan hingga yang kekinian seperti Havana dari penyanyi Camila Cabello maupun lagu-lagu milik penyanyi Ariane Grande.
“Banyak lagu yang saya hapal, tapi kalau ada yang tidak hapal kan ada teksnya,” ujar wanita yang memiliki prinsip bahwa hidup itu harus dijalani dan pantang menyerah dengan keadaan. “Dan, saya suka juga menyukai sesuatu hal baru yang berurusan dengan dunia bisnis. Kalau itu terealisasi bisa merasakan kepuasannya,” pungkas Marianie kepada Media Asuransi.
Setiap orang memang memiliki kesenangan berbeda-beda, tergantung dari karakter dan bakatnya. Untuk eksekutif wanita yang aktif di perusahaan reasuransi ini hobinya menunjukkan kefeminimannya dengan menyukai aneka jenis bunga. Dia adalah Corporate secretary Group Head PT Tugu Reasuransi Indonesia (TuguRe), Yuliani Winarsih di manapun berada selalu ingin dekat dengan suasana penuh bunga.
Wanita yang biasa dipanggil Yuli ini mengungkapkan bahwa kecintaannya terhadap bunga ini tidak lepas dari pelajaran hidup. Yang mana, filosofi yang dapat diambil dari bunga adalah kejujurannya. “Jika memang bunga itu wangi, pasti akan menebarkan kewangian, begitu juga dengan sebaliknya. Jadi, tidak ada yang ditutup-tutupi. Bunga itu sebagaimana kehidupan manusia. Dia tumbuh, butuh diperhatikan, ada saatnya mekar, dan juga berkembang. Bunga itu tidak menyembunyikan keadaan sebenarnya. Manusia pada dasarnya seperti itu. Itulah yang bisa saya ambil,” ungkapnya.
Untuk jenis bunga yang disukai, dirinya mengaku tergila-gila dengan bunga mawar. Apapun itu warnanya, namun yang paling disukai yang berwarna peach serta campuran pink dan putih. Selain mawar, juga menyukai bunga lily, apalagi yang menebarkan aroma wangi semerbak. Dari kecintaannya terhadap aneka jenis bunga ini, Yuli mengaku banyak hikmah yang dapat dipelajari. Salah satunya tentang kekuasaan Tuhan yang menciptakan makhluk indah, dan menyebarkan wewangian.
Kesukaannya kepada bunga ini dibuktikan dengan menjadikan disain interior rumahnya ada berbagai corak bunga. Mulai dari wallpaper, sprei, hingga kain gorden rumah. Bahkan untuk ornamen-ornamen di TuguRe, tidak lepas dari inspirasi Yuli. Tentunya yang terkait dengan bunga. “Saya kurang suka suasana gersang. Makanya saat bepergianpun jika bisa memilih saya akan pilih tempat yang ada bunga-bunganya,” katanya.
Untuk anggota keluarga, Yuli mengatakan cuma dirinya saat ini yang begitu cinta dengan bunga. “Saya suka bunga ini dari kecil, baik yang hidup maupun sekedar artificial. Mungkin turunan dari Ibu. Namun untuk anak, hingga saat ini tidak pernah menunjukkan kecintaannya. Walaupun sesekali bilang indah juga bunga itu. Kalau suami, bunga ini sering dimanfaatin ngerayu kalau saya lagi ngambek..he..he..he,” tandasnya. B. Firman/W. Widiastuti

Exit mobile version