Kemudahan awalnya menjadi alasan warga untuk berwisata vaksin. Namun, keinginan untuk berlibur yang tinggi, perlahan membuat wisata vaksin menjadi kian populer. Peluang ini kemudian ditangkap oleh agen perjalanan yang bisnisnya saat ini sangat terdampak pandemi Covid-19.
Salah satu destinasi wisata vaksin paling digemari sebagian masyarakat adalah ke Amerika Serikat (AS). Ketersediaan vaksin Covid-19 yang melimpah, membuat AS membuka pintu selebar-lebarnya bagi wisatawan untuk mendapatkan vaksin secara gratis.
Selain gratis, vaksin juga sangat mudah didapatkan di AS. Turis bisa mendapatkan vaksin di hampir semua rumah sakit, tempat wisata, bahkan apotek serta pasar swalayan. Di tambah lagi, Pemerintah AS tidak mematok asal atau domisili bagi warga yang ingin mendapatkan vaksin. Untuk turis, syaratnya hanya diminta nomor paspor saja dan kemudian diberi kartu vaksin yang tertera jenis vaksin yang didapat.
Setidaknya ada tiga agen perjalanan di Indonesia yang menawarkan paket wisata vaksin ke negeri Paman Sam dengan pilihan harga yang beragam. ATS Vacation misalnya, agen perjalanan ini menawarkan paket wisata dari yang termurah 4 hari 3 malam ke Honolulu–Pearl Harbour mulai dari Rp8,2 juta per orang, hingga yang termahal 13 hari keliling Los Angeles hingga New York seharga Rp52,99 juta per orang.
Kemudian ada Dwidaya Tour yang menawarkan paket perjalanan menuju West Coast–Santa Monica ditambah berbelanja di premium outlet mulai dari yang termurah Rp19,89 juta per orang, hingga yang termahal Rp69,99 juta per orang dengan penawaran keliling East Coast. Paket perjalanan ini juga di-bundling dengan vaksin gratis Johnson & Johnson serta tambahan cashback Rp1 juta untuk keberangkatan Juli–Desember 2021.
Selanjutnya Destination Tour yang memberikan penawaran wisata vaksin menuju AS dengan syarat minimal tinggal selama 6 hari 5 malam. Wisatawan akan mendapat vaksin Pfizer dengan biaya Rp13,78 juta per orang untuk paket basic, Rp15,28 juta per orang untuk paket middle dan Rp24,28 juta per orang untuk paket complete yang semuanya mendapatkan gratis vaksin Pfizer.
Seperti dikutip dari VOA, salah satu eksekutif perusahaan yang telah merasakan wisata vaksin ke AS adalah Sari Lestari. Direktur Utama PT Agenta Adhiloka Pratama yang bergerak di bidang layanan dan pengadaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) ini mendapat vaksin ketika berlibur sekaligus mengunjungi anaknya yang tinggal di sana. Ia menilai kebutuhan seseorang untuk mendapat perlindungan di tengah pandemi merupakan hal wajar.
“Sah-sah aja, karena orang kan kepengin dapat protection. Dan proteksi ini di Indonesia masih belum jelas. Jadi saya merasa nothing to loose lah, mendingan saya vaksin sekarang, lebih terlindungi dan dapat Pfizer,” tutur Sari.
Wisatawan asal Indonesia lainnya yang juga berwisata vaksin ke AS adalah Angky Banggaditya. Salah satu eksekutif muda di PAS Technologies, yakni sebuah perusahaan startup investasi properti yang memberikan pendanaan kredit pemilikan rumah (KPR) ini mengaku dapat saran dari temannya yang warga negara AS untuk divaksinasi sebelum pulang ke Indonesia ketika tengah berlibur di sana.
“Sebelumnya enggak kepikiran sih untuk vaksin. Dia merasa akan sulit (bagi saya) untuk pulang kalau misalnya belum vaksin. Sulit dalam artian berisiko, karena kan di pesawat itu (waktu) saya ke sana agak lumayan ramai, jadi lebih baik coba kita usahakan banget untuk vaksin, jadi pas pulang tuh lebih enak,” ungkap Angky.
Sementara untuk pengusaha sukses mancanegara yang juga pernah melakukan wisata vaksin adalah Gianluca Vacchi, direktur di perusahaan keuangan Italia Vacchi Finanziaria Vacchi SpA. Pria yang dikenal sebagai pengusaha desain dan pembuatan mesin otomatis ini melakukan wisata vaksin ke Serbia menggunakan jet pribadinya.
Mengutip dari The Telegraf, dirinya berterima kasih telah mendapatkan vaksin dosis pertama di Beograd, ibu kota Serbia dan diperlakukan selayaknya warga negara sendiri. Dalam beberapa bulan terakhir, Serbia memang telah membuka kemungkinan vaksinasi untuk orang asing, yang dapat memesan dan memilih sendiri jenis vaksin Covid-19 yang diinginkan.
Selain AS, negara lainnya yang menawarkan wisata vaksin adalah Maladewa. Pada April lalu negara yang terkenal dengan keindahan lautnya tersebut meluncurkan kampanye pariwisata baru, yang disebut 3V, untuk Visit, Vaccinate, Vacation. Menteri Pariwisata Maladewa Abdulla Mausoom mengatakan bahwa setelah seluruh warga divaksin, pihaknya akan segera meluncurkan program vaksinasi bagi wisatawan.
Tak mau ketinggalan, Uni Emirat Arab (UEA) juga menawarkan vaksinasi Covid-19 gratis kepada wisatawan. Dilansir dari Reuters, menurut informasi yang diberikan oleh Perusahaan Layanan Kesehatan Abu Dhabi (SEHA), pengunjung dengan visa yang dikeluarkan oleh Abu Dhabi dan pemegang paspor yang memenuhi syarat untuk visa turis, dapat memesan vaksin gratis ketika mereka tiba di UEA melalui Abu Dhabi.
Wisatawan dari 27 negara termasuk China, Jerman, dan AS dapat masuk tanpa karantina pada saat kedatangan. SEHA menawarkan jenis vaksin Covid-19 Sinopharm dan Pfizer.
Kemudian ada Rusia yang tengah menyiapkan program wisata berbasis vaksin. “Ada praktik luas yakni para pebisnis dan kepala perusahaan datang secara khusus ke Rusia untuk mendapat suntikan terhadap virus Corona,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Forum Ekonomi Internasional di St Peterburg, dikutip dari The Moscow Times pada 23 Juni lalu.
Putin meminta agar pemerintah menganalisis semua aspek untuk wisata vaksin ini. Sehingga Rusia dapat mendatangkan turis untuk mendapatkan vaksin secara komersial. Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) yang mempromosikan vaksin Sputnik V Covid-19 Rusia ke seluruh dunia mengatakan bahwa mereka dapat meluncurkan wisata berbasis vaksin pada akhir Juli 2021.
Di sisi lain, Indonesia melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengumumkan paket wisata vaksin di Bali untuk wisatawan nusantara (wisnus) bekerja sama dengan agen perjalanan TX Travel. Paket wisata ini berlaku untuk sekitar 14 hari, yakni wisatawan akan menginap di hotel bersertifikat CHSE (cleanliness, health, safety, environmental sustainability). Mereka juga dapat mengunjungi obyek wisata bersertifikat CHSE di Bali.
Bali dipilih lantaran percepatan vaksinasi di provinsi tersebut merupakan yang terbaik secara nasional dengan capaian target vaksinasi dosis pertama sebesar 277,94 persen dan dosis kedua sebesar 100,74 persen per 22 Juni 2021. Wisata ini diharapkan dapat membantu percepatan vaksinasi nasional dan meningkatkan perekonomian di Bali.
Berdasarkan keterangan TX Travel, paket wisata vaksin di Bali tersedia untuk 14 hari 13 malam di berbagai hotel, yakni HARRIS Hotel Kuta Galleria, Bali Nusa Dua Hotel, Pondok Sari Hotel, Royal Tulip, Ramayana, Rama Candidasa, Kuta Seaview, Alaya, Grand Hyatt di Nusa Dua, dan Hyatt Regency. Wisatawan dapat memilih untuk menghabiskan 13 malam di hotel yang sama atau dua hotel yang berbeda. Harganya pun bervariasi.
Jenis vaksin yang disediakan dalam paket wisata ini adalah Sinovac, Pfizer, dan Novavax. Adapun, wisatawan tidak dapat memilih jenis vaksin saat mendaftar untuk paket wisata ini. Namun, pihak agen perjalanan akan menginformasikan jenis vaksin yang didapat sebelum perjalanan. Meskipun, implementasinya kini ditunda seiring dengan memburuknya penyebaran Covid-19 di Indonesia. Ayyi Achmad Hidayah