Site icon Media Asuransi News

KUPASI Gandeng AASI Gelar Seminar Asuransi Syariah

  Memperingati hari lahir yang ke-5, Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (KUPASI) menggandeng Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menggelar acara seminar sehari bertajuk “Dua Dekade Asuransi Syariah: Dimana dan Mau Kemana?” pada 25 Januari 2018 di Jakarta. Acara ini merupakan seminar komprehensif pertama tentang asuransi syariah yang mengangkat hampir semua perspektif keuangan, mulai dari investasi, regulasi, marketing, hingga teknologi.
Hadir sebagai keynote speaker, Direktur Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Moch Muchlasin yang mengungkapkan rasa optimistis pada 2018 ini industri asuransi keuangan dapat tumbuh lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. “Di tahun 2024, Indonesia akan memasuki dekade baru untuk industri asuransi syariah, karena batas waktu kewajiban spin off bagi perusahaan asuransi yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS). Berarti kita masih dapat mempersiapkan diri dari sekarang hingga 2024 nanti,” ungkapnya.
Jumlah pelaku asuransi syariah boleh dibilang meningkat cukup signifikan. Di akhir 2004 tercatat baru 18 perusahaan yang mendapat izin usaha Syariahdari OJK, baik full-fledge maupun yang masih berbentuk unit syariah, dan pada akhir 2017 lalu telah tercatat menjadi 63 perusahaan. Sebanyak 50 diantaranya masih UUS, dan selebihnya sudah full fledge. Pertumbuhan jumlah ini menunjukkan masih adanya potensi yang cukup besar jika melihat dari pangsa pasar yang masih belum tergarap dengan sempurna.
Sementara itu, Ketua Umum AASI Ahmad Sya’roni dalam sambutannya mengatakan bahwa, pasar asuransi konvensional dan syariah tidak berbenturan satu sama lain. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan pertumbuhan industri asuransi syariah tidak terlalu banyak mempengaruhi pertumbuhan asuransi konvensional. “Ini artinya tumbuh secara beriringan, dan memiliki market masing-masing yang berbeda,” kata Roni.
Acara seminar ini dibagi dalam tiga sesi. Pada sesi pertama diangkat tema ‘Highlight Industri Asuransi Syariah’. Kasir Iskandar tampil memimpin diskusi pada sesi ini, dengan tiga nara sumber, yakni Nini Sumohandojo (Direktur PT Prudential Life Assurance) yang menjelaskan tentang Perkembangan Asuransi Jiwa Syariah, Taufik Marjuniadi (Direktur PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia) menjabarkan tentang Perkembangan Asuransi Umum Syariah, serta Delil Khairat (Eksekutif Swiss-re yang berkantor di Singapura) yang terkait dengan Reasuransi Syariah.
Pada sesi kedua nara sumbernya yaitu Johanes dengan tema Menyelaraskan Akuntansi dan Prinsip Syariah, Nurullah Septidah tentang Instrumen Investasi, dan Agus Haryadi yang menerangkan tentang Regulasi, Kepatuhan, dan Perkembangan Fatwa Asuransi Syariah. Sesi yang secara khusus membincangkan tentang Akuntansi, Investasi, dan Regulasi Industri Asuransi Syariah ini dipandu oleh Direktur Eksekutif AASI Erwin Noekman.
Sedangkan untuk sesi terakhir bertema Inovasi dan Teknologi. Hadir sebagai moderator Ketua Harian KUPASI Ana Mustamin dengan tiga nara sumber yaitu Fitri Hartati membahas tentang sebab Produk dan Marketing yang tidak berkembang, Zaenal M Falah mengenai Koordinasi Benefit Asuransi Syariah dengan Mikrotakaful, serta Valent Mustamin membahas tentang Disrupsi Teknologi pada Asuransi Syariah.
Pada kesempatan ini juga, Ketua Umum KUPASI Antony Japari didampingi para pengurus KUPASI serta para pendiri organisasi penulis asuransi ini melakukan pemotongan tumpeng sebagai rasa syukur di ulang tahun KUPASI yang sudah menginjak usia kelima.
Antony berharap di usia yang bukan balita lagi, KUPASI dapat terus memberikan gagasan dan sumbangsih membantu meningkatkan literasi dan edukasi di bidang perasuransian bagi masyarakat luas melalui berbagai tulisan. “Kami bersyukur di tahun kelima organisasi yang didirikan pada 10 Januari 2013, masih dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat. KUPASI yang didirikan oleh 12 orang lintas usaha dan keahlian ini mudah-mudahan dapat terus memberikan gagasannya melalui tulisan, baik melalui media cetak, elektronik, ataupun buku-buku tentang perasuransian,” ujar Antony. B. Firman

Exit mobile version