Banjir yang melanda sebagian wilayah Ibu Kota Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi di awal tahun 2020 banyak menyisakan cerita duka. Kisah pilu ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir tapi juga yang tinggal di perumahan mewah karena ikut menjadi korban bencana banjir, salah satunya adalah Eddy Soepono alias Parto Patrio.
Parto, artis dan juga pelawak ini merupakan warga komplek Kemang Pratama, sebuah kawasan elit di Bekasi, Jawa Barat. Walaupun wilayah tersebut merupakan daerah langganan banjir, ada yang tidak biasa dari banjir yang terjadi di awal 2020 ini. Banjir yang melanda perumahan Parto datang bukan pada saat hujan, tapi setelah hujan reda. Di saat daerah lain sudah mulai kebanjiran, wilayah Kemang Pratama masih aman.
Menurut penuturan Parto, awalnya dia mengira akan aman-aman saja. Karena setelah seharian hujan lebat, air di luar rumah belum ada tanda-tanda akan naik. “Tapi setelah hujan berhenti, kami lihat air justru mulai memasuki kawasan kompleks. Itupun kami tidak menyangka air akan masuk sampai ke dalam rumah. Ternyata di luar dugaan, air masuk dengan cepatnya. Hanya dalam beberapa saat saja air sudah di atas lutut. Apa mau dikata, enam mobil yang ada di garasi semua terendam banjir, tidak sempat dipindah karena air terlalu cepat masuk. Kami usahakan barang-barang di dalam rumah yang masih bisa diselamatkan kami ungsikan ke tempat lebih tinggi,” cerita pria kelahiran Jakarta, 17 April 1961 ini.
Alhamdulillah, lanjut dia, sekarang semua sudah kembali normal, rumah sudah bersih, barang-barang yang terkena banjir juga sudah bersih, hanya tinggal bekas banjirnya saja yang masih tersisa di dalam rumah. “Ya, paling tinggal ‘ngurus’ mobil-mobil yang kena banjir. Pusing juga lihatnya, karena hampir semuanya terendam bahkan sampai ke mesin. Untung masih ada beberapa mobil mesinnya tidak kemasukan air jadi lebih mudah untuk perbaikannya. Alhamdulillah ada beberapa mobil juga diasuransikan jadi agak tenang, tidak harus ditangggung sendiri,” tuturnya.
Saat ditanya kira-kira berapa nilai kerugian akibat banjir tersebut, Parto mengatakan belum bisa menjawab, karena masih dihitung. “Ya.., yang penting ikhlas dan pasrah saja, semoga semua bisa teratasi,” imbuhnya. Arief Wahyudi