Media Asuransi – Pemerintah akan memberikan suntikan dana kepada tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui mekanisme Penyertaan Modal Negara (PMN) pada tahun 2022. Ini merupakan bagian dari pembiayaan investasi sebesar Rp182,3 triliun yang dianggarkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022.
Total anggaran untuk PMN yang telah ditetapkan dalam RAPBN 2022 mencapai Rp38,5 triliun. Alokasi tahun depan memang mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai angka Rp71,2 triliun untuk 14 BUMN.
Baca juga: Insurtech Marak, MNC Life Rebranding Aplikasi Asuransi Digital
Ketujuh BUMN yang akan menerima PMN pada tahun 2022 adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk proyek ketenagalistrikan dan mendukung pengembangan 5 destinasi pariwisata super prioritas. PT Hutama Karya untuk konstruksi 8 ruas jalan Tol Trans Sumatera dengan penambahan 162 km.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) untuk proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawem, dan SPAM Karian-Serpong. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) untuk penyelesaian ruas jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.
Baca juga: Aturan Terbaru OJK: Tidak Ada Lisensi Bank Digital, Pengelompokan BUKU Diganti KBMI
Kemudian PT Sarana Multigriya Finansial untuk program Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Penjaminan Infrastruktur Indonesia untuk mendorong gearing ratio ke batas optimal sebesar 7,5x untuk penjaminan proyek infrastruktur.
Selanjutnya Perum Perumnas untuk memperkuat struktur permodalan dalam melanjutkan pengadaan satu juta rumah. PMN ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong BUMN melaksanakan penugasan negara terkait infrastruktur. Namun, hingga kini pemerintah belum menentukan nilai PMN untuk masing-masing BUMN dan masih menunggu pembahasan dengan DPR.
Untuk BUMN publik, seperti ADHI dan WSKT, PMN ini berarti kemungkinan besar perusahaan akan melakukan right issue. Ini artinya investor publik harus menyiapkan dana untuk mengikuti right issue tersebut apabila tidak ingin terdilusi kepemilikannya.
Untuk BUMN lainnya, PMN ini akan memperkuat struktur modal dan posisi keuangan, sehingga dapat lebih fokus mengerjakan proyek prioritas seperti ketenagalistrikan, perumahan dan program lainnya. Aha