Site icon Media Asuransi News

AAJI: Premi Asuransi Jiwa 2020 Tumbuh 10-14 Persen

    Industri asuransi jiwa optimistis tetap tumbuh pada tahun 2020, karena memiliki potensi yang tinggi terutama dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 268 juta orang, sebagai pasar utamanya. Selain itu, berkembangnya teknologi digital dan jumlah generasi milenial di Indonesia yang sangat besar, sebagian merupakan pengguna internet dan sangat aktif dalam menggunakan layanan digital keuangan, menjadi pendorong pertumbuhan asuransi jiwa. “Industri asuransi jiwa optimistis akan terus tumbuh di tahun 2020, karena jumlah penduduk Indonesia yang besar menjadi potensi utama, dan juga adanya perkembangan teknologi digital dan meleknya generasi milenial akan perlunya asuransi,” kata Kepala Departemen Aktuaria Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Yanes Matulatuwa pada acara Insurance Market Leader Award 2019 dan Insurance Outlook 2020, di Jakarta, 21 November 2019.

    Menurut Yanes, jumlah kanal distribusi yang semakin bertambah akan mempermudah perusahaan menawarkan produk asuransi sekaligus memberikan pemahaman mengenai manfaat asuransi kepada masyarakat. Namun, industri asuransi jiwa juga perlu memerhatikan tantangan yang akan dihadapi, seperti SDM dengan kemampuan yang memadai, inovasi produk asuransi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat, serta perlunya dukungan dari regulator untuk regulasi-regulasi terkait.

  Lebih lanjut dipaparkan bahwa AAJI memperkirakan premi asuransi di tahun 2020 tumbuh 10-14 persen dari Rp205,40 triliun menjadi Rp233,20 triliun. Terdiri atas premi tradisional Rp81,57 triliun menjadi Rp89,08 triliun di tahun 2020 dan premi unitlink Rp123,83 triliun menjadi Rp144,12 triliun. “Total premi di tahun 2010 diperkirakan tumbuh 10-14 persen, masih didominasi oleh unitlink,” tandas Yanes. Adapun premi baru pada tahun 2019 mencapai Rp129,57 triliun, akan meningkat menjadi Rp145,91 triliun pada tahun 2020. Sedangkan premi lanjutan pada tahun 2019 sebesar Rp75,82 triliun menjadi Rp87,29 triliun pada tahun 2020.

     Sementara itu, total klaim diperkirakan tumbuh 5-10 persen menjadi Rp125,09 triliun di tahun depan. Sedangkan aset asuransi jiwa pada tahun 2020 diperkirakan tumbuh delapan persen dari Rp609,02 triliun menjadi Rp662,61 triliun. Adapun Investasi pada tahun 2020 diperkirakan tumbuh tujuh persen,dari Rp523,64 triliun menjadi Rp561,65 triliun. Sedangkan total pendapatan, pada tahun 2019 mencapai Rp221,07 triliun kemudian menjadi Rp248,80 triliun pada tahun 2020. Edi

Exit mobile version