Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatatkan pertumbuhan industri asuransi umum pada semester I tahun 2018 sebesar 11 persen jika dibandingkan 2periode yang sama tahun lalu. Perolehan premi bruto periode ini sebesar Rp33,1 triliun, selisih lebih dari Rp3 triliun dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp29,8 triliun.
Dari data yang dirilis AAUI, hampir seluruh lini bisnis di asuransi umum mencatatkan pertumbuhan positif pada semester pertama tahun ini, kecuali Asuransi Rangka kapal, Energi dan Rekayasa yang mencatatkan pertumbuhan negatif dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan terbesar terjadi pada lini bisnis Penerbangan dan Satelit yang mengalami peningkatan sebesar 188,2 persen. Yang mana pada semester I tahun 2017 tercatat sebesar Rp194,70 miliar dan pada semester I tahun 2018 meningkat menjadi Rp561,02 miliar.
Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang mengatakan, khususAsuransi Rekayasa mengalami pertumbuhan negatif pada semester 1 2018 dibanding tahun lalu, yaitu sebesar -15,4%. Pertumbuhan negatif ini sejalan dengan keputusan pemerintah untuk memangkas 14 proyek infrastruktur pemerintah senilai Rp264 triliun pada semester 1 tahun 2018.
Sedangkan pangsa pasar terbesar industri asuransi umum ini, lanjut Trinita, masih didominasi oleh lini bisnis Kendaraan Bermotor sebesar 27,8 persen dan Harta Benda dengan proporsi sebesar 25,2 persen. Posisi ke tiga dicapai oleh lini bisnis Asuransi Kredit dengan proporsi sebesar 9 persen, meninggalkan Asuransi Kesehatan sebesar 7,8 persen. “Sejalan dengan pangsa pasar premi, kontribusi klaim juga didominasi oleh lini bisnis Kendaraan Bermotor dan Harta Benda, dengan proporsi keduanya sebesar 50,4 persen, “ tandasnya. Fir