Media Asuransi – Bertepatan dengan Hari Perempuan Sedunia atau dikenal juga dengan International Women’s Day (IWD) yang diperingati setiap tanggal 8 Maret, Allianz Indonesia baru-baru ini menyelenggarakan Webinar untuk nasabah, khususnya para perempuan.
Berdasarkan data survei yang dikutip dari website IWD, 62 persen perempuan di seluruh dunia ternyata tidak mempunyai waktu untuk mencari tahu tentang kesehatannya sendiri. Sejalan dengan salah satu misi Perayaan IWD 2021 yang mengangkat kesehatan perempuan, Allianz Indonesia menyelenggarakan webinar membahas tentang ‘Tips Tangguh Bagi Perempuan dalam Menghadapi Pandemi, baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga’.
Baca juga:Allianz Indonesia mencatatkan perkembangan imbal balik investasi yang positif di tahun 2020
Turut hadir dalam acara ini perwakilan manajemen Allianz Indonesia, Karin Zulkarnaen, Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia, dan para pembicara dari bidang psikologi, Analisa Widyaningrum, Psikolog Klinis & CEO APDC Indonesia dan dari bidang kedokteran dr. Henie Widowati, Sp.P, Dokter Spesialis Paru RS Siloam.
Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan, pandemi telah mengubah berbagai sisi kehidupan selama setahun belakangan ini. Disamping dari banyaknya tantangan yang dihadapi, perempuan memiliki banyak sekali peran. Mulai dari sebagai istri, ibu, anak, juga sebagai pengusaha maupun pekerja professional. Sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah, Allianz Indonesia senantiasa memberikan solusi dan layanan perlindungan asuransi terbaik, serta memberikan nilai tambah berupa informasi dan pengetahuan yang relevan dengan situasi terkini. Peran perempuan inilah yang patut didukung dan diapresiasi. Allianz akan selalu mendampingi nasabah, kini dan nanti,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Media Asuransi, Rabu (17/3).
Baca juga: Allianz Optimistis Investasi 2021 Jauh Lebih Baik
Psikolog Klinis & CEO APDC Indonesia Analisa Widyaningrum menambahkan, bahwa penting bagi perempuan untuk selalu memperhatikan masalah kesehatannya, baik kesehatan fisik maupun mental. Kondisi Ibu menjadi sentral di dalam rumah, dan pandemi membuat manusia rentan terhadap beberapa kondisi mental yang berbeda dengan situasi sebelum pandemi.
Baca juga: Fund Unitlink Allianz Indonesia Catatkan Pertumbuhan Positif
“Tips paling penting untuk perempuan dalam peranannya mengurus keluarga di tengah situasi pandemi seperti saat ini adalah melakukan manajemen diri, manajemen waktu dan delegasi, sampai kita menemukan value diri sendiri. Beberapa penghalang yang harus disingkirkan adalah meminimalisir perasaan insecure, ketakutan akan berbagai risiko, kepercayaan diri yang rendah dan stigma bahwa pekerjaan laki-laki lebih baik. Perempuan harus berdaya (empowerment) dalam pekerjaannya, mengurus rumah tangga dan mendampingi anak belajar dari rumah sekaligus. Di tengah situasi yang tidak ideal seperti pandemi maka gambaran idealis dan realistis sebaiknya disesuaikan sehingga dapat terjadi keselarasan. Yang juga penting untuk diperhatikan adalah perempuan sebagai pusat kendali emosi dalam keluarga, sehingga perempuan yang memiliki welas asih terhadap dirinya sendiri, akan tumbuh menjadi perasaan menyayangi yang baik pada setiap anggota keluarga lainnya.” kata Analisa dalam pemaparannya.
Sementara dari sisi kesehatan, Dokter Spesialis Paru Siloam Hospitals TB Simatupang, Henie Widowati, memberikan update pandemi Covid-19 dan bagaimana penanganannya ketika anggota keluarga, terutama anak, terpapar virus ini. “Penting untuk diperhatikan ketika anggota keluarga ada gejala Covid-19, segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan. Jika tidak perlu dirawat, isolasi mandiri juga harus waspada dan dipantau dengan sangat hati-hati. Pahami mengenai transmisi virus ini dan bagaimana treatment penyembuhannya. Seorang Ibu biasanya memiliki peran sangat penting dalam memastikan kesehatan keluarganya, sehingga sering dikatakan ibu paling tidak boleh sakit. Oleh karena itu seorang Ibu dalam keluarga perlu untuk memperhatikan dan mengutamakan kesehatan dirinya sendiri baik fisik maupun mental, sebelum memprioritaskan kesehatan keluarganya. Wiek