Allianz meluncurkan ‘Laporan Kesejahtaraan Global’ edisi kesembilan yang menunjukkan posisi aset dan utang dari lebih dari 50 negara. Pertumbuhan aset finansial sektor swasta di Indonesia 2017 sebesar 10,9 persen, meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 9,9 persen. Penggerak pertumbuhan adalah sekuritas (28,2 persen), yang mencerminkan perkembangan positif pasar saham Indonesia, diikuti oleh asuransi dan dana pensiun (23,5 persen). Namun demikian, deposito tetap menjadi kelas aset yang paling diminati, dengan persentase sebesar 67,3 persen. Hal ini didasari oleh fakta bahwa sebagian besar penduduk masih belum memiliki atau mempunyai akses yang terbatas kepada jenis layanan dan produk keuangan lain yang lebih luas.
Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joos Louwerier mengatakan bahwa meskipun pertumbuhan aset rumah tangga meningkat, penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Allianz Indonesia menyediakan solusi asuransi untuk semua segmen masyarakat. “Kami berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan untuk melindungi lebih banyak orang,” katanya dalam keterangan resmi, 29 Oktober 2018.
Meskipun pertumbuhan kredit meningkat menjadi 9,0 persen pada tahun 2017, pada tahun sebelumnya sebesar 8,3 persen, posisi rasio utang terhadap PDB tetap stabil pada angka 16,2 persen, dan menjadi salah satu yang terendah diantara negara-negara Asia lain yang dianalisa. Aset finansial per kapita (net) berada di posisi 650 euro, menempatkan Indonesia di peringkat ke-52 dalam daftar negara terkaya di seluruh dunia (aset finansial per kapita) satu peringkat di atas Ukraina. Swiss kembali merebut posisi teratas dari Amerika Serikat. Secara umum, pada tahun 2017, negara-negara Eropa lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan euro yang semakin menguat. Ken