Pertumbuhan agen asuransi jiwa yang tergabung dalam wadah MDRT atau Million Dollar Round Table, terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Presiden MDRT Internasional Ross Vanderwolf menyebutkan bahwa jumlah member MDRT global saat ini mencapai 72 ribu profesional, tumbuh sekitar 40 persen dalam lima tahun terakhir. “Member MDRT internasional sudah tumbuh sangat pesat dalam 4-5 tahun terakhir hingga 40 persen. Kami akan support untuk terus tumbuh,” ungkap Ross Vanderwolf dalam konferensi pers MDRT Day Indonesia 2019 di ICE BSD, Tangerang, Agustus lalu.
Dia menyadari masih banyak agen asuransi jiwa yang belum menjadi member MDRT. Untuk itu tantangan komite MDRT adalah menjaga keterikatan (enggagement) antara wadah MDRT, agen, dan perusahaan asuransi jiwa. “Ini untuk menjaga retention agen asuransi jiwa secara umum dan anggota MDRT khususnya. Jadi tidak semata produktivitas tetapi konsistensi sebagai agen asuransi jiwa,” jelas Ross.
Menurut Ross, minimal harus mencapai MDRT selama tiga tahun untuk menjaga retensi, menjaga konsistensi. Dia mencontohkan pertumbuhan industri asuransi jiwa di China sangat pesat akibat konsistensi tersebut. Tidak heran China mencatat anggota MDRT tertinggi di Asia yakni sebanyak 18.022 anggota. Ross juga menyinggung perkembangan financial technology (fintech) dan digitalisasi asuransi yang kian pesat di dunia, seperti di China dan Australia, bank mulai gunakan digital pelayanan dalam advise nasabah. “Tetapi human advise lebih optimal ketimbang digital dalam membantu memenuhi kebutuhan perencanaan keuangaan nasabah,” tambahnya.
Country Chair MDRT Indonesia Glen Alexander Winata di kesempatan yang sama mengatakan bahwa tantangan agen asuransi jiwa adalah di tiga tahun pertama, karena di situlah masa kritikal bagi seorang agen. “Jika sudah melewati masa itu, mereka lebih percaya diri karena mampu bertahan. Selanjutnya terbuka jalan untuk meningkatkan kemampuan mereka sebagaiadvisor bertaraf internasional,” jelasnya.
Glen juga menyadari jika tantangan industri makin kompleks dengan kehadiran fintech dan digitalisasi asuransi. Agen asuransi harus menggandakan atau memperluas kemampuan advisor mereka supaya bisa bersaing di level global. Di sisi lain, lanjut Glen, komite MDRT juga tertantang untuk meningkatkan jumlah anggota dan menularkan spirit kepada nasabah dan agen asuransi yang belum bergabung, agar industri asuransi terus tumbuh berkualitas. “Untuk menjadi member, harus mendaftar dengan biaya 550 dolar AS per tahun. Itu bagi agen yang pendapatan per bulan mencapai Rp25 juta atau produksi premi pertama yang diakumulasi setahun mencapai Rp583,44 juta per bulan,” urai Glen.
Per Juli 2019, jumlah anggota MDRT Indonesia 2.459 orang atau meningkat 20,06 persen dibanding tahun 2018 yangberjumlah 2.048 orang. Indonesia tahun ini masuk dalam urutan ke 10 top member seluruh dunia. Sepuluh besar negara dengan jumlah anggota MDRT terbesar adalah China di urutan teratas dengan jumlah 18.022, diikuti Hong Kong 11.701, United States 7.871, Jepang 7.028, Taiwan 3.773, India 3.214, Republic of Korea 2.750, Thailand 2.622, Vietnam 2.549, dan Indonesia 2.459. “Untuk tahun 2020 ditargetkan dapat mencapai lebih dari 3.000 member,” ungkap Glen. Wiek