Site icon Media Asuransi News

Awali Tahun 2021, Penjualan SUN Dual Currency Pemerintah Cetak Sejarah

Media Asuransi – Mengawali tahun 2021, Pemerintah Republik Indonesia sukses melakukan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing (dual-currency) yaitu US Dollar dan Euro dengan format SEC-Registered Shelf Take-Down. Penjualan tersebut mampu mencetak yield terendah sepanjang sejarah penjualan SUN dual currency.

Kementerian Keuangan (kemenkeu) mengatakan ukiran sejarah dalam penerbitan SUN dual-currency tersebut tidak lepas dari upaya pemerintah dalam memanfaatkan window di awal tahun ketika terdapat likuiditas di pasar yang cukup tinggi dan adanya sentimen positif di pasar keuangan sebagai respon atas perkembangan vaksin Covid-19.

“Hasil dari penerbitan kali ini akan digunakan untuk memenuhi pembiayaan APBN secara umum, termasuk untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan penguatan reformasi struktural,” jelas Direktorat Surat Utang Negara dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangan tertulisnya, Rabu 6 Januari 2021.

Kepercayaan Pasar Masih Tinggi, Lelang SUN Perdana 2021 Lampaui Target

Dalam transaksi kali ini, pemerintah mampu mengukir capaian yield terendah sepanjang sejarah untuk seluruh tenor yang diterbitkan dengan final price guidance dapat ditekan hingga 45bps ke 1,900 persen untuk tenor 10 tahun, 3,100 persen untuk tenor 30 tahun dan 3,400 persen untuk tenor 50 tahun.

Pemerintah juga berhasil menekan harga SUN denominasi Euro sebesar 40bps dari initial price guidance di area MS+175bps ke final price guidance di MS+135bps. Transaksi kali ini juga mencatatkan tenor terpanjang untuk SUN denominasi Euro yang pernah diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dengan tenor 12 tahun.

“Keseluruhan transaksi mendapatkan harga yang kompetitif, dengan final pricing yang berada pada level yang paling ketat untuk semua seri dan mencapai negative new issue premium yang signifikan. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap credit story Indonesia dan optimisme atas pemulihan ekonomi Indonesia,” paparnya. One

Exit mobile version