AXA Mandiri dan AXA menghelat program “Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri”, untuk mendukung penguatan kapasitas perempuan sebagai perencana keuangan keluarga serta tenaga pendidik bagi generasi penerus bangsa. Program ini fokus pada literasi keuangan dan pelatihan metode mengajar kreatif kepada lebih dari guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) perempuan di 11 kota besar di Indonesia. Program ini telah berjalan sejak 17 Desember 2015 di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Bandung, Palembang, Semarang, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Makassar dan akan berakhir di Jakarta pada 13 Oktober 2016 melalui pemberian pembekalan kepada 200 guru perempuan dari sekolah PAUD di Jakarta, sehingga secara keseluruhan jumlahnya mencapai 5.196 guru PAUD.
Chief Corporate Affairs AXA Indonesia Benny Waworuntu saat memberikan sambutang mengatakan bahwa AXA Mandiri dan AXA mengembangkan program ini, karena percaya bahwa perempuan merupakan salah satu ujung tombak dalam menentukan kemajuan masyarakat dan bangsa. Apalagi ketika mereka juga berperan sebagai tenaga pendidik dan seorang ibu yang mengelola keuangan keluarga. “Dengan pembekalan literasi keuangan serta metode mengajar kreatif, kami berharap perempuan Indonesia dapat memberikan kontribusi yang lebih banyak kepada orang-orang di sekitar mereka,” ujarnya saat penutupan program “Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri di kantro AXA Jakarta, 13 Oktober 2016.
Penutupan program “Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri” ini dihadiri Asisten Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Novi Ariyanti, Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 1B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Juwanto, Deputi Direktur Literasi & Inklusi Keuangan OJK Greta Joice Siahaan, Ketua HIMPAUDI DKI Jakarta Yufi Natakusumah, Ketua Komunitas Reading Bugs Indonesia Dwi Renya Roosaria, perwakilan Pemprov DKI Jakarta dan jajaran manajemen AXA Mandiri dan AXA.
Dalam mengimplementasikan program “Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri”, AXA Mandiri dan AXA menggandeng berbagai pihak, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), serta Komunitas Reading Bugs Indonesia.
AXA Mandiri dan AXA juga membagikan 10.000 buku yang berisikan informasi mengenai literasi keuangan, pengelolaan keuangan keluarga dan pengembangan teknik mengajar kreatif untuk menunjang program ini. Tak hanya itu, sekitar 100 sukarelawan dari AXA Mandiri dan AXA, mulai dari karyawan hingga jajaran direksi, pun terlibat dalam program ini dengan menyampaikan materi perihal literasi keuangan.
“Kami berharap agar program yang sudah kami jalankan ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam menciptakan tenaga pendidik perempuan dengan kualitas yang lebih baik, sehingga mereka dapat mengajar anak-anak didik PAUD dengan optimal dan di saat yang bersamaan mereka dapat menjadi perencana keuangan keluarga yang cerdas,” kata Presiden Direktur AXA Mandiri Financial Services Jean-Philippe Vandenschrick dalam kesempatan yang sama.
Selain Women@AXA, kegiatan yang berlangsung selama hampir satu tahun ini pun dijalankan sesuai dengan kajian AXA, IFC, dan Accenture mengenai pasar asuransi terkait perempuan di 10 negara berkembang bertajuk She For Shield: Insure Women to Better Protect All yang menyatakan bahwa perempuan menjadi peluang terbesar di dunia asuransi global dengan premi 1,7 triliun dolar AS di tahun 2030 seiring meningkatnya kebutuhan perempuan akan perlindungan di masa depan. Untuk Indonesia, tingkat pertumbuhan premi dari segmen perempuan menjadi yang tercepat di antara 10 negara berkembang lainnya, diprediksi mencapai 9-14 miliar dolar AS di tahun 2030, atau naik 10-16 kali lipat dari saat ini. Edi