Site icon Media Asuransi News

Bangun Transformasi Bisnis Baru, PT Itama Ranoraya (IRRA) Anggarkan Capex Rp300 Miliar

Media Asuransi – Emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex)  hingga Rp300 miliar tahun 2021 ini.  Untuk memenuhi anggaran tersebut, perseroan rencananya akan menggunakan beberapa opsi, seperti pinjaman perbankan, penerbitan surat utang, hingga penjualan saham treasury.

Direktur Utama Itama Ranoraya, Heru Firdausi Syarif, mengatakan bahwa anggaran capex tersebut rencananya akan digunakan untuk melaksanakan transformasi bisnis perseroan melalui ekspansi ke bisnis manufaktur, laboratorium klinik, dan eHealth Services sektor kesehatan. Transformasi bisnis tersebut akan memperkuat posisi perseroan di sektor kesehatan. Perseroan tidak lagi hanya sebagai distributor alat kesehatan, tetapi juga menjadi produsen dan pemberi layanan kesehatan.

“Anggaran capex tersebut meningkat Rp20-Rp25 miliar dibandingkan tahun lalu. Lonjakan belanja modal tersebut sejalan dengan mulai dilaksanakannya transformasi perseroan. Transformasi bisnis tersebut akan dijalankan secara paralel tahun ini, baik untuk akuisisi PT Oneject Indonesia (Oneject) maupun investasi di layanan jasa kesehatan (Klinik laboratorium),” kata Heru dalam siaran tertulisnya di Jakarta, Rabu, 5 Mei 2021.

Baca Juga: 

Menurut Heru, bila memungkinkan transformasi bisnis yang dilakukan tahun ini belum rampung maka anggaran tersebut dapat berlanjut di tahun 2022. Transformasi bisnis perseroan yang dilakukan tahun ini belum memberikan dampak pada pertumbuhan perseroan. Namun demikian, diharapkan dapat memberikan pertumbuhan mulai di tahun 2022.

“Untuk tahun ini, transformasi bisnis belum berdampak pada pertumbuhan perseroan dan masih mengandalkan yang sudah eksisting. Transformasi bisnis diharapkan mampu memberikan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan dapat terefleksi penuh pada performa buku tahun 2022”.

Diakui Heru, mulai tahun 2022, pertumbuhan perseroan akan bersumber dari bisnis manufaktur, laboratorium klinik, dan eHealth Services. Transformasi bisnis ini adalah strategi perseroan untuk dapat menjaga ritme pertumbuhan perusahaan bisa tetap tinggi ke depannya.

Perseroan pada April lalu telah mendapatkan pinjaman perbankan yang sudah digunakan untuk capex tahun ini. Namun demikian, yang paling memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan anggaran capex tersebut adalah dengan melepas 100 juta saham treasury.

“Untuk memenuhi kebutuhan anggaran capex tersebut, kami sudah mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk rencana pendanaan melalui pinjaman dan opsi lainnya termasuk melepas 100 juta saham treasury jika memungkinkan,” pungkasnya. One

 
Exit mobile version