Site icon Media Asuransi News

BCA Bukukan Laba Lima Triliun

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp5,0 triliun di kuartal pertama 2017, tumbuh 10,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp4,5 triliun. Per akhir Maret 2017, outstanding kredit BCA tercatat sebesar Rp408,9 triliun, tumbuh 9,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp373,8 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal pertama 2017 ini mencapai Rp535,1 triliun, naik 13,8 persen dibandingkan kuartal pertama 2016 yang sebesar Rp470,4 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa perolehan laba tersebut disumbang oleh perolehan dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya yang secara keseluruhan mencapai Rp13,5 triliun, meningkat 5,3 persen dibandingkan dengan kuartal pertama 2016 sebesar Rp12,8 triliun. Pendapatan terbesar masih berasal dari pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yakni sebesar Rp10,1 triliun, naik 3,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,7 triliun. Sedangkan pendapatan operasional lainnya di kuartal pertama 2017 tercatat sebesar Rp3,4 triliun atau meningkat 12,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp3,0 triliun.
Menurut Jahja, saat ini fokus manajemen dalam mengembangkan franchise transaksi perbankan telah memungkinkan perseroan meningkatkan dana kepada pihak ketiga di tengah fase pemulihan ekonomi nasional. “Investasi terus dilakukan untuk memperkuat bisnis inti BCA dan guna beradaptasi secara konsisten sejalan dengan perubahan perilaku dan preferensi nasabah. Dalam kuartal ini BCA terus menjalankan fungsi intermediasi secara prudent serta menawarkan suku bunga kredit yang kompetitif,” katanya saat paparan kinerja kuartal pertama 2017 di Jakarta, 20 April 2017.
Lebih lanjut ditambahkan bahwa dari outstanding kredit BCA sebesar Rp408,9 triliun, ang terbesar masih di sector korporasi. Kredit korporasi meningkat 17,9 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp152,6 triliun, sementara kredit komersial & UKM naik 1,7 persen yoy menjadi Rp144,7 triliun. Sedangkan kredit konsumer tumbuh 9,4 persen yoy menjadi Rp111,7 triliun didukung oleh pertumbuhan di semua produk. Sementara itu kredit pemilikan rumah (KPR) naik 10,4 persen yoy menjadi Rp66,1 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 7,3 persen yoy menjadi Rp35,1 triliun. Pada akhir kuartal pertama 2017 ini, outstanding kartu kredit tercatat sebesar Rp10,5 triliun, tumbuh 10,7 persen yoy.
Pada akhir Maret 2017, rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada level 1,5 persen, meningkat dari 1,3 persen pada akhir Desember 2016. “Meskipun demikian, rasio NPL BCA tetap berada di bawah rata-rata industri perbankan yang berada pada kisaran tiga persen dan dalam tingkat toleransi risiko yang masih dapat diterima,” kata Jahja.
Dari sisi penadanaan. BCA berhasil meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13,8 persen yoy pada akhir Maret 2017, menjadi Rp535,1 triliun. Dana murah (CASA) tumbuh 12,1 persen yoy menjadi Rp405,4 triliun dan tetap menjadi porsi utama dari DPK BCA dengan portofolio sebesar 75,8 persen. “Dana tabungan mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 10 persen yoy menjadi Rp268,3 triliun, sementara dana giro meningkat 16,4 persen yoy mencapai Rp137,1 triliun, dan deposito tercatat sebesar Rp129,7 triliun atau naik 19,4 persen yoy,” jelas Jahja Setiaatmadja. Edi
Exit mobile version