PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) melaporkan pertumbuhan positif sepanjang tahun 2019. Pada penghujung tahun, perseroan membukukan pendapatan premi sebesar Rp840,08 miliar, tumbuh pesat sebesar 33,57 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Presiden Direktur & CEO BCA Life Rio Winardi mengatakan bahwa BCA Life juga berhasil menjaga rasio solvabilitas jauh di atas batas minimum yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada akhir tahun 2019, rasio pencapaian solvabilitas terjaga sebesar 578,52 persen. Hal ini memastikan BCA Life sangat mampu memenuhi kewajiban kepada seluruh nasabah. “Ini adalah hasil kerja keras dan ketekunan seluruh staf dan manajemen BCA Life,” katanya dalam keterangan resmi, 27 April 2020.
Sampai dengan tahun 2019, BCA Life membukukan aset sebesar Rp1,15 triliun atau naik 27,89 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah nasabah mencapai 701.829 nasabah, meningkat 27,35 persen dari tahun sebelumnya.
Di usia lima tahun, BCA Life berhasil membukukan laba komperehensif sebesar Rp12,86 miliar, sementara itu di tahun 2018 masih membukukan rugi komprehensif sebesar Rp78,80 miliar. Pertumbuhan laba komprehensif sebesar 116,31 persen ini sangat membanggakan bagi BCA Life.
Pertumbuhan yang premi terjadi pada saluran distribusi telemarketing, bancassurance, credit life, dan corporate solution memberikan kontribusi yang cukup besar pada pendapatan premi BCA Life. Kontribusi besar ini merupakan hasil dari kerja sama yang kuat antara BCA Life dan Grup BCA, serta partner lainnya dalam menyediakan solusi yang tepat bagi para nasabah.
Mengenai investasi, sepanjang tahun 2019, BCA Life mengelola dana investasi sebesar Rp1,04 triliun dan berhasil membukukan hasil investasi sebesar Rp56,94 miliar. Dana kelolaan BCA Life ditempatkan pada obligasi korporasi, deposito berjangka, surat berharga yang diterbitkan oleh negara dan reksa dana. Ken