Site icon Media Asuransi News

BCA Terbitkan Obligasi Subordinasi Rp500 Miliar

   PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana untuk menerbitkan surat utang dalam bentuk obligasi subordinasi, sebagai bagian dari rencana aksi (recovery plan) untuk memenuhi kewajiban bank berdasarkan POJK No.14/2017. Obligasi subordinasi ini akan diterbitkan dalam skema penawaran umum berkelanjutan, untuk tahap pertama ini BCA akan menerbitkan obligasi subordinasi sebanyak-banyaknya Rp500 miliar dengan alternatif tenor tujuh tahun, 10 tahun, dan atau 12 tahun, sesuai dengan animo dari investor. Imbal hasil yang ditawarkan untuk obligasi seri A sebesar 7,5-8,25 persen, untuk seri B sebesar 7,75-8,5 persen, dan seri C sebesar 8,00-8,75 persen.

   Surat utang ini akan ditawarkan kepada nasabah ritel BCA dan nasabah institusi BCA. Menurut rencana, masa penawaran awal (book building) obligasi subordinasi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 15-30 Mei 2018. Kemudian pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan pada awal Juli, dengan rencana pendistribusian di tanggal 4 Juli 2018. Hal ini disampaikan Wakil Direktur Utama BCA Eugene Keith Galbraith dalam jumpa pers di Jakarta, 15 Mei 2018.

    Menurut Eugene, sebenarnya BCA memiliki kondisi keuangan dan likuiditas yang solid. Saat ini sebagian besar modal BCA merupakan modal inti (Tier I) yang berkontribusi 96 persen terhadap modal per akhir tahun 2017. “Modal Tier I BCA mencapai 23,6 persen, salah satu yang tertinggi di perbankan Indonesia dan jauh lebih tinggi dari ketentuan yang ditetapkan oleh Komite Basel. Namun sebagai salah satu bank sistemik yang ditetapkan oleh OJK, BCA berencana untuk menerbitkan obligasi subordinasi guna memenuhi salah satu kewajiban dalam recovery plan yang diwajibkan OJK,” katanya.

   Dia tambahkan, saat ini LFR (loan to funding ratio) BCA sebesar 78 persen, sehingga likuiditasnya sangat sehat. Dana dari obligasi subordinasi ini akan memperkokoh struktur permodalan dan meningkatkan struktur penghimpunan dana jangka panjang. Rencananya, penggunaan dana dari penerbitan obligasi subordinasi adalah untuk pengembangan usaha, terutama pemberian kredit. “Penerbitan obligasi subordinasi ini akan menambah alternative investasi dari instrument-instrumen keuangan yang diterbitkan oleh BCA bagi para investor dan nasabah BCA,” tutur Eugene.

   PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat terhadap BCA yaitu idAAA untuk corporate rating dan idea untuk instrument obligasi subordinasi. Pemberian peringkat tersebut didasarkan pada penilaian atas kinerja dan kemampuan BCA dalam memenuhi berbagai komitmen dan kewajiban keuangan yang ditimbulkan dalam jangka panjang. Penilaian ini juga didasarkan pada prospek ekonomi Indonesia, kemampuan BCA dalam meraih berbagai peluang penyaluran kredit, manajemen risiko yang prudent, serta solidnya pendanaan yang didukung oleh keunggulan di bidang transaksi perbankan. Edi

Exit mobile version