Site icon Media Asuransi News

Buka Konsesi Baru, PT Timah (TINS) Incar Kenaikan Produksi 50.000 Ton

Media Asuransi – PT Timah (Persero) Tbk (TINS) targetkan kenaikan produksi sebesar 50.000 ton pada 2021. Selain itu, untuk meningkatkan sumber daya cadangan timah, perseroan juga akan membuka konsesi baru dan saat ini tengah dalam proses pengajuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) baru di wilayah Kepulauan Riau.

Corporate Secretary PT Timah (Persero) Tbk (TINS) Muhammad Zulkarnaen mengatakan untuk meningkatkan kinerja perseroan kedepan, TINS akan menambah sumber daya dan cadangan timah melakukan intensifikasi kegiatan eksplorasi baik pada timah alluvial maupun primer.

“Tahun ini kami akan menambah cadangan baru di Wilayah Kepulauan Riau, Sekarang masih dalam proses pengajuan Izin Usaha Pertambangan (IUP).  Selain menargetkan kenaikan produksi secara penjualan perusahaan juga menargetkan bisa menembus 92 persen dari total produksi,” kata Muhammad Zulkarnaen dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin 8 Februari 2021.

Baca Juga:

Menurut Zulkarnaen, untuk meningkatkan kinerja, perseroan akan terus memonitor dan mengontrol kegiatan produksi bijih timah dan logam timah sesuai dengan target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Di samping itu, optimalisasi produksi dan penjualan dilakukan TINS melalui peningkatan rating proper dan skor di Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP).

“Kami berupaya mengendalikan biaya pokok produksi bijih timah dan menggunakan peralatan tambang yang tepat guna,” katanya.

Zulkarnaen menambahkan, perseroan juga terus berupaya meningkatkan penjualan logam timah lewat perdagangan di pasar global melalui anak usaha MIND ID. Melalui anak usaha di MIND ID perseroan akan memfokuskan pada meningkatkan penjualan ekspor produk ke pasar kawasan Amerika, Eropa, dan Asia.

Sebelumnya, PT Timah Tbk (TINS) melaporkan akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,9 triliun pada 2021. Capex tersebut bersumber dari dana perusahaan dan penggunaan long term financing. Dari capex tersebut, sebagian besar dana yang digelontorkan akan digunakan untuk investasi, perluasan kapasitas serta meningkatkan produksi.

“Rencananya akan digunakan untuk biaya investasi di Timah dan Anak Perusahaan dengan prosentase 94 persen-96 persen. Di Timah sendiri biaya terbesarnya dialokasikan untuk perluasan kapasitas untuk meningkatkan produksi, sisanya untuk pengembangan usaha,” pungkasnya. One

Exit mobile version