Site icon Media Asuransi News

Cara Menghitung dan Menabung Biaya Haji

Jemaah sedang menunaikan ibadah haji di Mekah. | Foto: Ist

Media Asuransi – Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan setidaknya sekali seumur hidup bagi yang mampu. Ibadah haji dilaksanakan setiap bulan Dzulhijjah dan rangkaiannya bertepatan dengan hari raya Iduladha.

Namun pada dua tahun terakhir yakni di 2020 dan 2021, Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji karena pandemi Covid-19 global belum berakhir. Jamaah haji yang seharusnya berangkat tahun ini, harus rela menunggu diberangkatkan tahun depan.

Berbicara mengenai jamaah haji, tahukah Anda jika 60 persen jamaah haji pada tahun 2019 merupakan lanjut usia atau orang berusia di atas 60 tahun? Padahal, jika memungkinkan, ibadah haji sangat disarankan dilakukan di usia muda. Hal ini karena ibadah haji adalah ibadah yang banyak menguras energi, sehingga fisik yang prima akan memudahkan pelaksanaan rukun haji dengan lebih maksimal.

Baca juga: Cara Praktis Menghitung Zakat Penghasilan

Contohnya adalah tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali. Belum lagi ditambah dengan Sa’i, yaitu berjalan kaki atau berlari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali, yang jarak tempuh terjauhnya bisa mencapai 10 km.

Selain itu, masa tunggu keberangkatan haji di Indonesia semakin lama. Rata-rata lama waiting list nasional saat ini mencapai 18 tahun. Setiap provinsi memilki lama antrean haji yang berbeda-beda.

Katakanlah jika masa tunggunya 20 tahun, kamu yang mendaftar haji di usia 30 tahun, baru bisa berangkat saat berusia 50 tahun. Inilah mengapa, lebih cepat mendaftar maka akan semakin baik.

Perbedaan ONH Biasa dan ONH Plus

ONH merupakan singkatan dari Ongkos Naik Haji. Terdapat dua jenis ONH, yaitu ONH biasa dan ONH plus. Perbedaan keduanya terletak pada penyelenggara, biaya, durasi pelaksanaan, dan fasilitas yang didapat selama di tanah suci.

Baca juga: Panduan Untuk Membeli Mobil Impian

ONH biasa biayanya lebih terjangkau yaitu mulai dari Rp35 juta, diselenggarakan oleh pemerintah, dan harus melalui masa tunggu keberangkatan yang ditetapkan pemerintah. Sedangkan biaya ONH plus mulai dari Rp150 juta, diselenggarakan oleh pihak swasta (tour and travel), dengan masa tunggu yang lebih singkat.

Fasilitas yang didapatkan jika berhaji dengan ONH plus tentunya berbeda dengan haji biasa. Jamaah ONH plus biasanya akan menginap di hotel yang lebih komplet fasilitasnya (hotel berbintang) dan lokasinya lebih dekat ke lokasi prosesi haji.

Selain itu, durasi haji biasa bisa mencapai 40 hari dihitung dari waktu keberangkatan sampai pulang ke tanah air, sedangkan durasi haji plus hanya 15-19 hari saja.

Simulasi Perhitungan Tabungan Haji

Meskipun saat ini kamu memiliki dana untuk membayar ONH secara penuh, kamu tidak bisa langsung berangkat di tahun yang sama. Untuk mendapatkan kuota, Anda harus melakukan setoran awal sebesar Rp25 juta. Biaya haji yang dibayarkan kemudian disesuaikan dengan biaya yang berlaku ketika Anda berangkat.

Ini artinya biaya haji akan meningkat setiap tahunnya. Berikut merupakan simulasi perhitungan tabungan haji jika rencananya dilakukan 10 tahun mendatang.

Target naik haji 

10 tahun mendatang (120 bulan)

ONH tahun ini

Rp40.000.000

Pertambahan Biaya Haji (Kenaikan ONH diluar adanya inflasi)

3% (per tahun)

Inflasi tahunan

7% (per tahun)

Setoran awal tabungan haji

Rp35.000.000

Bagi hasil tabungan

3% (per tahun)

Dari data di atas didapatkan perkiraan Ongkos Naik Haji 10 tahun mendatang sebesar Rp94.746.452 dengan kebutuhan setoran bulanan Rp435.522 per bulan.

Tips Menabung Biaya Haji

Semakin menunda, semakin lama cita-cita menunaikan ibadah haji terwujud. Karena bukannya tidak mungkin, masa tunggu haji akan menjadi semakin lama karena semakin banyak peminatnya.

Mulai saat ini, kumpulkan niat untuk menabung biaya haji dengan tips berikut:

Banyak orang yang baru berniat menunaikan ibadah haji dan baru berinisiatif menabung saat usianya sudah cukup dewasa, sehingga saat berangkat haji sudah berusia lanjut. Padahal seperti disebutkan di awal, berhaji akan lebih maksimal jika dilaksanakan sewaktu muda.

Memang, saat usia produktif, banyak orang merasa memiliki banyak kebutuhan yang lebih mendesak. Namun memiliki tabungan haji, tabungan pensiun, ataupun target keuangan lainnya, dapat diwujudkan jika sudah dijadikan prioritas utama dalam keuangan. Aha

Exit mobile version