Media Asuransi – PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) membidik dana segar sebesar Rp2,9 triliun – Rp4,35 triliun dari divestasi 20–30 persen saham anak usahanya, Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), pada kuartal III/2021.
Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, menyatakan bahwa terdapat beberapa investor dari lembaga keuangan milik pemerintah, BUMN, dan pihak swasta yang sedang bernegosiasi.
Baca juga: Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) Terbitkan Obligasi Rp500 Miliar
Selain itu, terdapat sejumlah investor KSI, seperti: Indonesia Investment Authority (INA), Danareksa, Perusahaan Pengelola Aset (PPA), dan Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
Di sisi lain, perusahaan juga menargetkan perolehan dana dari initial public offering (IPO) sub-holding Sarana Infrastruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan dilakukan pada kuartal I/2022. Sub-holding yang terbentuk pada akhir Juni 2021 tersebut terdiri atas Krakatau Industrial Estate Cilegon, Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri, Krakatau Bandar Samudera.
Baca juga: Auric Digital Pte. Ltd Jadi Pengendali Matahari Department Store (LPPF)
Pada pekan lalu, perusahaan menyampaikan bahwa KRAS sedang mengawal proses pencarian investor strategis untuk Subholding Sarana Infrastruktur. Tahap ini akan segera dituntaskan pada kuartal III/2021, dan kemudian IPO akan dilaksanakan pada kuartal I/2022.
Silmy optimistis, proses IPO anak usaha KRAS dapat berjalan lancar walau terdapat ketidakpastian pandemi Covid-19 maupun kondisi ekonomi nasional. Hal ini mengingat Subholding Sarana Infrastruktur KRAS diklaim memiliki kinerja yang baik sehingga layak IPO.
Perlu diketahui, keempat entitas anak KRAS ini menyumbang pendapatan sekitar US$237 juta dengan earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sebesar US$71 juta. Aha