Media Asuransi – Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksa dana mencatatkan kenaikan tipis dari Rp553,58 triliun di Juni 2021 menjadi Rp555,86 triliun di Juli 2021 atau naik sebesar 0,41%. Namun demikian, kenaikan AUM tidak sejalan dengan jumlah Unit Penyertaan (UP) industri reksa dana yang turun sebesar 0,22%.
Berdasarkan Mutual Funds Update Infovesta Utama yang dikutip Media Asuransi, Rabu , 18 Agustus 2021, beberapa jenis reksa dana pada bulan Juli mengalami kenaikan AUM. Peningkatan dana kelolaan tertinggi dialami oleh reksa dana jenis pendapatan tetap mencapai 3,03% dan diiringi oleh kenaikan sebesar 2,81% untuk unit penyertaan.
|Baca juga: Investasi Emas dan Reksa Dana, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Penguatan reksa dana pendapatan tetap didukung oleh indeks obligasi pemerintah melalui Infovesta Government Bond Index sebesar 1,12% dan obligasi korporasi melalui Infovesta Corporate Bond Index sebesar 0,51%. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu data ekonomi Indonesia yang membaik tercermin melalui data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 secara year on year (yoy) yang mencatatkan pertumbuhan positif serta lebih tinggi daripada ekspektasi sebesar 7,07% sehingga membawa Indonesia keluar dari zona resesi. Berikutnya, Indonesia juga masih mempertahankan suku bunga acuan per bulan Juli 2021 di level 3,5% yang turut memberikan sentimen positif terhadap pasar obligasi Indonesia.
Selanjutnya, reksa dana pasar uang masih mencatatkan kenaikan namun lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pada bulan Juni mengalami kenaikan AUM dan UP sebesar 2,88% dan 3,44%. Dengan demikian, terjadi penurunan net buy unit penyertaan oleh investor di bulan Juli 2021 pada reksa dana pasar uang. Sementara itu, reksa dana saham masih mengalami pelemahan yang disebabkan oleh penurunan UP sebesar 0,74%.
Dengan demikian, investor masih dapat mempertimbangkan berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap karena masih adanya sentimen positif dari harapan pemulihan ekonomi Indonesia yang juga tercermin melalui melandainya kasus Covid19 serta tingkat suku bunga acuan yang masih dipertahankan rendah.
|Baca juga: Kiat Memilih Reksa Dana Saham
Namun, investor dapat memperhatikan underlying asset reksa dana pendapatan tetap dan memilih reksa dana pendapatan tetap yang memiliki alokasi lebih besar pada obligasi pemerintah daripada obligasi korporasi.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, sebagian besar reksa dana mencetak imbal hasil negatif pada penutupan pekan lalu, kecuali untuk reksa dana pasar uang yang mencatatkan imbal hasil positif sebesar 0,05%. Kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran masing-masing turun sebesar -0,56% dan -0,32%.
Pelemahan tersebut sejalan dengan kinerja IHSG yang juga melemah sebesar -1,03%. Berikutnya, kinerja reksa dana pendapatan tetap melemah sebesar -0,18% seiring dengan obligasi pemerintah yang melemah sebesar -0,14%, sedangkan obligasi korporasi naik tipis sebesar 0,07%. Aca