Media Asuransi – PT Matahari Departmen Store Tbk (LPPF) mencatatkan kinerja buruk sepanjang tahun 2020. Sejak awal pandemi Covid-19 merebak pada medio Maret 2020, Matahari Dept. Store hampir menutup seluruh gerai miliknya. Akibatnya perseroan mencatatkan kerugian bersih hingga Rp900 miliar sepanjang tahun 2020.
Chief Financial Officer Matahari, Niraj Jain mengatakan, sepanjang tahun 2020, Matahari membuka tiga gerai dengan format baru dan menutup 13 gerai format besar yang tidak menguntungkan, serta mengakhiri bisnis gerai khusus dengan menutup seluruh 12 gerai khusus, dan mengkonsolidasikan bisnis distribusi.
“Sepanjang 2020, perseroan beroperasi di lingkungan dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi. Di Maret, Matahari menutup sementara hampir seluruh gerai, dan kemudian membuka kembali secara bertahap di Mei. Namun hal tersebut tidak membantu perseroan dari penurunan kinerja,” kata Niraj dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis 18 Februari 2021.
Baca Juga:
- Jajaki Jual 4.000 Tower, Indosat (ISAT) Diprediksi Raih Dana Segar Lebih dari Rp6 Triliun
- Refinancing Utang, Semen Baturaja (SMBR) Dapat Pinjaman Sindikasi Perbankan Rp1,7 Triliun
- Didominasi Proyek Pemerintah, ADHI Incar Kontrak Baru Rp19,7 Triliun
- NH Sekuritas: IHSG Berpotensi Bearish 6.150-6.250
Akibatnya, lanjut Niraj, sepanjang tahun 2020, perseroan mengalami penurunan penjualan bersih sekitar 52,9 persen year on year (yoy) menjadi Rp4,8 triliun.
Namun, laju beban operasional berhasil ditekan sekitar 27,4 persen menjadi Rp1,1 triliun didukung oleh negosiasi dengan pemilik mal serta mengkonsolidasikan seluruh aktivitas support center dalam satu lokasi.
“Sangat tidak mungkin penjualan akan kembali normal sebelum 2022. Fokus perseroan saat ini menjaga pelanggan dan karyawan tetap aman, sementara bersiap untuk pemulihan yang dapat datang kapan pun,” pungkasnya. One