Site icon Media Asuransi News

Dwelling Time Tanjung Priok di Bawah Tiga Hari

    Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Elvyn G Masassya mengatakan bahwa waktu tunggu peti kemas di pelabuhan (dwelling time) saat ini sudah di bawah tiga hari. Pasalnya, kapal-kapal yang tiba di pelabuhan tak lagi menggunakan dokumen fisik dalam proses pengeluaran barang. “Pelabuhan Tanjung Priok sudah beroperasi inaportnet sejak akhir tahun lalu sehingga pengurusan barang semuanya online. Kami jadi bisa memangkas dwelling time,” kata Elvyn dalam acara ‘Power Talk: Indonesia as the World’s Maritime Axis’ di Kampus IPMI, Jakarta, 11 Oktober 2017.
   Selain itu, sistem pembayaran juga tidak menggunakan uang tunai. Para pengguna jasa pelabuhan dapat memanfaatkan layanan e-billing yang dapat di cetak di kantor masing-masing. “Sudah ada sistem pembayaran yang terintegrasi dengan 18 kementerian atau lembaga serta Indonesia Nasional Single Window (INSW),” jelasnya sebagaimana termuat dalam rilis dari IPMI yang diterima redaksi.
   Lebih lanjut Elvyn mengatakan bahwa perseroan membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia yang profesional dalam mengelola pelabuhan, sehingga dwelling time dapat dipangkas lebih signifikan. Apalagi, pemerintah menargetkan Pelabuhan Tanjung Priok, menjadi pelabuhan transhipment terbesar di kawasan Asia.
   Sementara itu Kepala Program Studi S-2 IPMI Rima Agristina mengatakan bahwa IPMI International Business School sedang menyiapkan program pasca sarjana yang fokus dalam bidang manajemen logistik dan supply chain management (manajemen rantai pasok). Program ini merupakan kerja sama dengan lembaga pendidikan asal Belanda, STC-Group Holding B.V, serta perusahaan logistik PT Etsi Hutama Maritime. Edi
 
Exit mobile version