Site icon Media Asuransi News

Edwin Sebayang: Kemana Arah Inflasi Indonesia?

Media Asuransi, JAKARTA – Setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat selama seminggu lalu sebesar +0,12% (atau year to date/ytd menguat +5,27%) disertai net buy investor asing cukup besar selama seminggu sebesar Rp6,55 triliun (menjadikan net buy investor asing ytd menjadi Rp28,12 triliun).

Head of Research MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, memperkirakan di awal minggu ini, Senin, 7 Maret 2022, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya didorong akan naiknya saham-saham berbasis komoditas, menyusul tajamnya kenaikan harga komoditas tersebut seperti: oil +6.84%, coal +13.56%, gold +1.98%, nikel +6.69%, dan timah +1.72% di tengah naiknya EIDO sebesar +0.54% serta derasnya capital inflow ke Bursa Indonesia sambil mengamati perkembangan Invasi Rusia atas Ukraina yang telah memasuki hari ke-11, apakah akan semakin memburuk atau justru akan berujung menuju perdamaian.

Baca juga: MNC Sekuritas: IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan

Sementara inflasi April 2022 berpotensi melonjak tinggi. Bulan April 2022 mendatang diprediksi menjadi puncak kenaikan harga sepanjang tahun. Setidaknya ada tiga risiko bakal memicu tekanan harga pada April 2022 mendatang.

Mulai 1 April nanti, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan naik dari 10% menjadi 11%. Kenaikan tarif PPN ini bisa memicu kenaikan inflasi. Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, mengatakan bahwa dampak kenaikan tarif PPN menjadi 11% akan mendorong terjadinya inflasi pada April 2022.

Dia memperkirakan, inflasi bulan April 2022 akan mencapai 1,4% secara bulanan. Selain kenaikan tarif PPN, proyeksi inflasi tersebut juga karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik non subsidi. Selain itu juga adanya penyesuaian dari harga liquefied petroleum gas (LPG) non subsidi.

Baca juga: Mau jadi ‘Mba-Mba SCBD’? Mesti Kelola Keuangan dan Punya Pendapatan Tambahan

Selain itu, ada juga risiko dari sisi kenaikan harga bahan pokok makanan yang trennya masih akan meningkat. Seperti kedelai, daging sapi, bawang putih dan cabai khususnya saat momentum Ramadan dan lebaran. (Kontan)

Adapun rekomendasi saham untuk perdagangan hari ini adalah:

PT Adaro Energy Indonesia (ADRO)

Perseroan hingga akhir 2021 membukukan laba bersih senilai USD933,49 juta atau naik tajam 539% dibandingkan tahun 2020 senilai USD146,92 juta. Sehingga EPS menjadi USD0,02927, sedangkan tahun 2020 sebesar USD0,00459. Sementara itu perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar USD3,993 miliar  pada tahun 2021, atau naik 58% dari tahun 2020, terutama karena kenaikan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 70%. (Emitennews)

PT PP Presisi (PPRE)

Perseroan membukukan kontrak baru awal 2022 sebesar Rp333,5 miliar atau meningkat 54% dari periode sama tahun lalu senilai Rp153,5 miliar. Limpahan kontrak baru itu, didapat dari penambahan kontrak baru secara berkesinambungan pada mining development Proyek Weda Bay, dan structure work pada beberapa proyek gedung. (Emitennews)

PT Merdeka Copper Gold (MDKA)

Perseroan melakukan serangkaian aksi korporasi berupa akuisisi saham perusahaan tambang emas, yaitu PT Andalan Bersama Investama (ABI) dan PT Pani Bersama Jaya (PBJ). Pertama, pada 1 Maret 2022. MDKA membeli sebagian saham PBJ dari Lion Selection Asia Ltd (LSA). MDKA dan LSA telah menandatangani akta pengalihan saham.

Perseroan sepakat membeli 10.008 saham PBJ senilai US$ 26 juta atau setara Rp 374 miliar. Maka kepemilikan perseroan pada PBJ menjadi sebanyak 83,35% dari sebelumnya 66,70%. Selanjutnya, pada 4 Maret 2022, Merdeka Gold menyelesaikan perjanjian pengambilalihan saham bersyarat PT Andalan Bersama Investama (ABI). Sebab seluruh persyaratan dan kondisi yang diperlukan untuk penyelesaian akuisisi tersebut telah terpenuhi. (Investor.id)

Aha

Exit mobile version