Media Asuransi – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, 17 Juni 2021, diperkirakan akan bergerak pada range level support 6.060 dan level resistance 6.110.
Dia menjelaskan, pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin baik domestik, AS ataupun regional cenderung mengalami pelemahan. Pelemahan yang terjadi dikarenakan para pelaku pasar khawatir terhadap tapering tantrum yang terjadi, mengingat bahwa pada hari Kamis akan rilis terkait data suku bunga acuan AS yang kalau dilihat proyeksinya itu masih cenderung stagnan yakni 0,25%.
|Baca juga: Erdikha Sekuritas: IHSG Cenderung Konsolidasi 6.060-6.110
“Kekhawatiran muncul dikarenakan para pelaku pasar melihat bahwa dari beberapa data ekonomi US yang sudah rilis terlihat adanya perbaikan serta peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu ketika kasus Covid-19 di AS masih tinggi, meskipun jika kita lihat secara harian dan dibandingkan dengan negara lain kasus Covid-19 di AS juga masih terbilang tinggi.”
Kemudian, sambung Regina, selain dari faktor tersebut ada juga terkait dari kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang per hari kian meningkat, ditambah lagi dengan penyebaran kasus Covid-19 varian baru yang menambah kekhawatiran para pelaku pasar.
|Baca juga: Ambisi BRI (BBRI) Menjadi Holding Ultra Mikro
Selain dari suku bunga acuan AS, hari Kamis akan rilis juga terkait dari suku bunga domestik, yang jika kita lihat proyeksinya ketiga-tiganya masih cenderung stagnan untuk lending facility rate sebesar 4,25%, deposit facility rate sebesar 2,75%, dan untuk interest rate decision sebesar 3,5%.
“Menurut kami proyeksi tersebut setara dengan kondisi saat ini, meskipun dari sisi inflasi dan ataupun Indeks Kepercayaan Konsumen Indonesia cenderung sudah membaik, bahkan dari sisi ekspor impor juga cenderung lebih baik terutama ekspor, yang menandakan bahwa aktivitas manufaktur Indonesia sudah kembali bergeliat, namun masih ada beberapa sektor yang masih membutuhkan stimulus untuk mendorong kenaikan. Sehingga Bank Indonesia memproyeksikan hingga tahun ini inflasi masih cenderung rendah, akibatnya untuk suku bunga masih akan cenderung stagnan hingga akhir tahun,” jelas Regina.
Selanjutnya, dari Bursa AS akan rilis data terkait dari data ketenagakerjaan AS yang diproyeksikan akan cendeurng menurun dibandingkan dengan sebelumnya yakni 376.000 manjadi 359.000. Jika penurunan tersebut terjadi maka hal tersebut menjadi salah satu katalis positif bagi Bursa AS. Aca