Site icon Media Asuransi News

Erdikha Sekuritas: IHSG Berpotensi Konsolidasi dengan Menguat Terbatas

Perdaganagan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas pada range pergerakan 5.730-5.830.

Regina Fawziah, Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, memaparkan berdasarkan beberapa hal mengenai katalis positif dan negatif yang masih perlu diperhatikan oleh para investor, IHSG pada perdagangan hari Jumat , 21 Mei 2021, akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas pada range pergerakan 5.730-5.830. 

“Kemudian untuk beberapa saham yang perlu dicermati untuk hari Jumat, 21 Mei 2021 di antaranya TBIG, EXCL, ISAT, TLKM, ASII, UNTR, dan BRPT,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Jumat, 21 Mei 2021.

|Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguat

Dia memaparkan, IHSG pada perdagangan kemarin, 20 Mei 2021 ditutup menguat pada level 5.797,59 atau menguat sebesar 0,64%. Berikut sektor yang menopang pergerakan IHSG meliputi sektor Infrastructures (3,486%), Consumer Non-Cyclical (1,513%), Technology (1,479%), Transportation & Logistic (1,37%), Industrials (1,012%), Healthcare (0,574%), Consumer Cyclicals (0,198%), dan Financials (0,061%). Sedangkan sektor yang masih membebani pergerakan IHSG meliputi sektor Basic Materials (-0,297%), Properties & Real Estate (-0,476%), dan Energy (-0,72%) yang mengalami pelemahan walaupun tidak signifikan. 

Jika melihat pergerakan IHSG kemarin terbilang cukup optimistis dibandingkan dengan 3 hari di awal pekan kemarin. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan IHSG pada kemarin di antaranya adanya rilis data indikator ekonomi domestik yang terbilang baik, meliputi neraca perdagangan April 2021 yang kembali mencatatkan surplusnya sebesar US$2,19 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$3,26 miliar. Sedangkan di sektor migas terjadi defisit US$1,07 miliar. 

Kemudian, rilisnya data ekspor Indonesia April 2021 mencapai US$18,48 miliar atau naik tipis 0,69% dibanding ekspor Maret 2021, sedangkan dibandingkan dengan April 2020 nilai ekspor naik cukup signifikan sebesar 51,94%. Ekspor nonmigas April 2021 mencapai US$17,52 miliar, naik 0,44% dibanding Maret 2021. Dibanding ekspor nonmigas April 2020, naik 51,08%. 

|Baca juga: Erdikha Sekuritas: IHSG Bergerak Konsolidasi 5.700-5.800

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2021 mencapai US$67,38 miliar atau naik 24,96% dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$63,78 miliar atau naik 24,84%. Selain ekspor, impor selama April 2021 tercatat sebesar US$2,03 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 29,93% dibandingkan April 2020 sedangkan dibandingkan Maret 2021 turun 11,22%. Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar April 2021 dibandingkan Maret 2021 adalah kapal, perahu, dan struktur terapung US$256,2 juta (89,40%). Sedangkan peningkatan terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik US$167,4 juta (8,61%).

“Dari rilisnya ketiga indikator ekonomi domestik yang cukup optimistis tersebut membuat para pelaku pasar merespons positif sehingga tercermin dari pergerakan IHSG pada kemarin yang cukup optimistis,” jelas Regina. 

Namun, sambungnya, meskipun kini pasar terlihat optimistis dengan kondisi yang ada risiko investasi saat ini baik dari sisi kenaikan suku bunga ataupun terkait perkembangan kasus Covid-19 tetap ada. “Tingkat inflasi di US diproyeksikan akan mengalami kenaikan, tetapi menurut kami potensi bank sentral The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat ini masih belum terlihat sehingga perlahan kekhawatiran market dalam jangka pendek menurun, kemudian mengenai perkembangan kasus Covid-19 di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan Taiwan cukup menjadi perhatian beberapa pelaku pasar terutama yang terjadi di Malaysia yang sempat mempengaruhi harga komoditas CPO secara global karena produksi menjadi terhambat.” 

Untuk indikator ekonomi hari Jumat 21 Mei 2021, akan rilis data terkait tingkat inflasi Jepang yang diproyeksikan akan membaik tetapi masih terbilang melambat karena tingkat konsumsi masyarakat di sana juga masih tergolong rendah. Aca 

Exit mobile version