Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan hari ini dengan menguji level resistance 6.250.
Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak menguat membentuk pola candle Bullish Engulfing. Berhasil pullback menguji level support psikologis 5.800.
Dia menjelaskan, volume transaksi relatif ramai dibandingkan dengan volume perdagangan 5 hari terakhir. Indikator stochastic tampak berada pada arel oversold atau jenuh jual disertai dengan sinyal beli pada indikator stochastic. “IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak menguat pada range support 5.950 dan resistance Middle Band 6.250,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Selasa 2 Februari 2021.
Baca juga:
- Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan
- PMI Capai Rekor Tertinggi, Industri Manufaktur Indonesia Semakin Ekspansif di 2021
- Pasar Masih Fluktuatif, Kinerja Robo ARMS di atas IHSG
Menurutnya, saham-saham yang perlu dicermati yaitu: ANTM, BRIS, TINS, PGAS, BBRI, PWON, INCO, dan TLKM.
Lebih lanjut, Hendri menjelaskan, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat pada level 6.068 (3,5%) ditransaksikan senilai Rp24,02 triliun dengan volume transaksi 22,39 miliar lembar saham di mana asing melakukan Aksi Jual Bersih Rp616,3 miliar. Adapun sektor yang menopang laju IHSG kemarin meliputi sektor Mining (6,674%), Basic-Ind (6,58%), Infrastructure (4,963%), Property (3,969%), Agriculture (3,471%), Manufactur (3,089%), Trade (3,057%), Finance (2,944%), Consumer (1,672%), Misc-Ind (-0,515%) di mana sektor yang masih membebani laju IHSG kemarin meliputi sektor Misc-Ind (-0,515%).
IHSG perdagangan kemarin terpantau bergerak mix dengan kecenderungan menguat cukup signifikan ditutup pada level 6.067 (+3,50). Penguatan IHSG menjelang penutupan sesi 1 ditopang dengan rilisnya beberapa data ekonomi Indonesia. Yang pertama rilisl data PMI Manufaktur Indonesia Januari 2021 meningkat 52,2 lebih tinggi dari sebelumnya 51,3. Dan yang kedua yaitu rilis data Indeks Harga Konsumen bulan Januari 2021 yang mengalami inflasi sebesar 0,26% dibandingkan bulan sebelumnya.
“Investor juga perlu memperhatikan data ekonomi yang akan rilis hari ini yaitu GDP Uni Eropa YoY yang diprediksikan oleh konsensus Trading Economic akan mengalami perlambatan pertumbuhan -1,2% dari sebelumnya 12,5% sedangkan untuk YoY, GDP Uni Eropa juga masih mengalami perlambatan pertumbuhan -5,4% dari sebelumnya -4,3%,” jelas Hendri. Aca
—