Site icon Media Asuransi News

Erdikha Sekuritas: IHSG Cenderung Konsolidasi Melemah

Para investor sedang mencermati pergerakan pasar saham. | Foto: Media Asuransi/Lucky Kennedy

Media Asuransi – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan cenderung akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada range level support 6.000 dan level resistance 6.110.

Regina Fawziah, Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, menjelaskan bahwa IHSG pada perdagangan hari Jumat (4/6/2021) ditutup melemah pada level 6.091 (-0,43%). Indikator stochastic juga tampak berada pada areal overbought yang mengindikasikan adanya potensi terjadi pelemahan. 

Indeks dibebani oleh sektor Transportation & Logistic (-2,348%), Basic Materials (-1,909%), Industrials (-1,445%), Properties & Real Estate (-1,225%), Consumer Non-Cyclical (-0,837%), Energy (-0,53%), Healthcare (-0,424%), Consumer Cyclicals (-0,33%), Financials (-0,106%), Infrastructures (-0,036%), kendati ditopang oleh sektor Technology (13,011%) yang mengalami penguatan walaupun tidak signifikan. 

|Baca juga: Wall Street Dibuka Menguat Seiring Hilangnya Kekhawatiran Tapering

“Pergerakan IHSG pada akhir pekan lalu cenderung melemah, jika dilihat dari chart-nya kenaikan kemarin cukup signifikan karena rilisnya beberapa data ekonomi yang membaik, tetapi akhir pekan lalu IHSG cenderung melemah karena adanya kekhawatiran akan Tapering yang mana ketika data ekonomi terutama inflasi dinilai sudah cukup membaik maka ada potensi bagi bank sentral baik The Fed maupun Bank Indonesia untuk melakukan kenaikan suku bunga, meskipun jika kita perhatikan dan proyeksikan lagi perubahan suku bunga tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini, karena meskipun hampir semua data membaik jika dibandingkan dengan tahun lalu 2020, tetapi menurut kami para pemegang kebijakan juga tidak akan terburu-buru atau secara mendadak melakukan perubahan, karena mereka juga pasti memperhatikan gejolak pasar dan meminimalisir adanya dampak yang berlebih terhadap respon pasar,” jelasnya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Senin (7/6/2021). 

Regina masih memproyeksikan sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia yang menilai inflasi hingga akhir tahun masih akan cenderung rendah sehingga dia masih memproyeksikan bahwa perubahan terkait suku bunga itu sendiri baru akan terjadi minimal awal tahun depan.

|Baca juga: Erdikha Sekuritas: Waspadai Aksi Profit Taking

Menurutnya, ada beberapa data ekonomi US yang perlu diperhatikan oleh investor, meskipun rilisnya pada jam penutupan bursa yakni pukul 07.30 PM, tetapi seidkit banyak akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini. Data tersebut antara lain Non Farm Payrolls MAY AS yang diproyeksikan akan ada kenaikan yang cukup signifikan dari 266.000 menjadi 650.000 menurut konsensus Trading Economics. Kemudian akan ada rilis data Unemployment rate AS yang diproyeksikan akan cendeurung kembali mengalami penurunan dari sebelumnya yakni 6,1% menjadi 5,9%. 

Dari beberapa data tersebut ketika nanti rilisnya benar membaik maka, menurut Regina, hal tersebut dapat mendorong laju indeks AS tetapi sekaligus juga menambah kekhawatiran bagi para pelaku pasar terkait adanya Tapering yang akan dilakukan oleh Bank Sentral the Fed, karena seperti yang diketahui bahwa tingkat angka pengangguran di AS juga merupakan salah satu tolak ukur bagi the Fed selain Inflasi dan PCE untuk menentukan kebijakan moneter selanjutnya akan seperti apa. Aca

Exit mobile version