Site icon Media Asuransi News

Erdikha Sekuritas: IHSG Cenderung Konsolidasi

Para investor sedang mencermati pergerakan pasar saham. | Foto: Media Asuransi/Lucky Kennedy

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini setelah terkoreksi 0,44% pada perdagangan kemarin.

Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro menjelaskan, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah membentuk pola consolidation. Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari pedagangan. 

Dia menjelaskan indikator stochastic juga tampak memasuki areal overbought serta terjadi death cross yang mengindikasikan ada potensi terjadi aksi profit taking atau pelemahan. “Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan kecenderung melemah pada range pergerakan 6.150-6.250,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Jumat (19/02/2021). 

Baca juga: 

Hendri menjelaskan, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah pada level 6.200 (-0,44%) ditransaksikan senilai Rp12,84 triliun dengan volume transaksi 19,48 miliar lembar saham dimana asing melakukan Aksi Beli Bersih Rp35,33 miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: BBRI 278.(B) , TLKM 143.(B) , BTPS 101.(B) , ANTM 85.0(B) , MDKA 80.1(B) , BBTN 28.1(B) , UNTR 23.6(B). 

Adapun sektor yang  membebani laju IHSG kemarin meliputi sektor Property (-0,244%), Agriculture (-0,256%), Finance (-0,399%), Consumer (-0,864%), Misc-Ind (-0,961%), Manufactur (-1,401%), Basic-Ind (-2,245%) dimana sektor yang masih Mining (1,094%), Trade (0,331%), Infrastructure (0,29%),     
   
Lebih lanjut, Hendri menuturkan, IHSG pada perdagangan kemarin terpantau bergerak mix. Pada awal perdagangan dibuka menguat dan menjalng penutupan IHSG berbalik arah dan ditutup melemah pada level 6.200  (-0,44%). Pelemahan IHSG kemarin disebabkan karena adanya aksi jual masif atau aksi profit taking pada sesi 1 kemudian pada sesi 2 rilis BI Rate yang sudah sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga market tidak begitu responsif karena pemangkasan suku bunga sebesar 25bps. 

Investor perlu mencermai data ekonomi yang akan rilis seperti data PMI Composite AS untuk bulan Januari yang diprediksikan oleh Trading Economic akan bertumbuh terkespansi 56,6 lebih rendah dari sebelumnya 58,7. 

Baca juga: Keluarkan Kebijakan Stimulus Lanjutan, OJK Turunkan ATMR

Dari Uni Eropa akan dirilis data Neraca Lancar untuk bulan Desember yang diprediksikan oleh Trading Economic akan surplus 3,2 miliar Euro, data PMI Composite Uni Eropa untuk bulan Februari juga akan dirilis, di mana konsensus Trading Economic memprediksikan masih akan tumbuh terkontraksi 48 dari sebelumnya 47,8. 

Kemudian dari Jerman akan rilis data Indeks Harga Produsen bulan Januari MoM yang diprediksikan oleh Konsensus Trading Economic akan tetap bertumbuh 0,8% sedangkan secara tahunan untuk bulan Januari diprediksikan oleh konsensus Trading Economic akan bertumbuh 0,3% dari sebelumnya 0,2%. 

Selain itu PMI Composite Jerman untuk bulan Februari masih akan bertumbuh terekspansi 50,5 dari sebelumnya 50,8. Dan dari Inggris akan dirilis data Penjualan Ritel untuk bulan Januari secara Tahunan diprediksikan oleh Trading Economic akan bertumbuh -1,3% dari sebelumnya 2,9% dan secara bulanan untuk bulan Januari diprediksikan oleh Trading Economic akan bertumbuh -2,5% dari sebelumnya 0,3%.  Aca

 

 

Exit mobile version