Media Asuransi – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Jumat, 9 Juli 2021) diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range level support 6.000 dan level resistance 6.100 setelah pada perdagangan kemarin ditutup melemah tipis 0,07%.
Regina Fawziah, Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, menjelaskan IHSG pada perdagangan hari Kamis, 8 Juli 2021, ditutup melemah pada level 6.039 (-0,07%). IHSG dibebani oleh sektor Consumer Non-Cyclical (-0,979%), Healthcare (-0,929%), Industrials (-0,672%), Infrastructures (-0,496%), Energy (-0,492%), Consumer Cyclicals (-0,182%), Transportation & Logistic (-0,115%), Basic Materials (-0,03%), kendati ditopang oleh sektor Technology (0,384%), Financials (0,479%), Properties & Real Estate (0,835%) yang mengalami penguatan walaupun tidak signifikan.
Regina menjelaskan, pergerakan IHSG pada hari Kamis cenderung mix, dari sesi 1 hingga awal sesi 2 IHSG cenderung masih bertahan di zona hijau, meskipun setelahnya bergerak melemah ke zona merah lantaran kasus Covid-19 domestik yang hingga kini terus mencatatkan rekor tertingginya selama pandemi.
|Baca juga: Erdikha Sekuritas: IHSG Konsolidasi 6.000-6.100
Sebelumnya IHSG sempat bertahan di zona hijau karena rilisnya data indeks kepercayaan konsumen (IKK) Indonesia yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelumnya yakni 107,4 dari 104,4. Angka ini mengindikasikan bahwa tingkat kepercayaan konsumen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup optimistis selama 6 bulan mendatang di tengah merebaknya sentimen negatif terkait kenaikan kasus Covid-19 di domestik.
“Namun, berbeda dengan rilis IKK tersebut tampaknya IHSG di akhir sesi kembali goyah dengan kenaikan kasus Covid-19 yang ada saat ini. Kami melihat bahwa saat ini para pelaku pasar cenderung dilema dengan kondisi yang ada, terkadang mereka optimistis dengan recovery yang akan terjadi, serta adanya katalis-katalis positif dari eksternal yang membuat kekhawatirannya akan kondisi saat ini mereda, namun angka kenaikan kasus harian yang terjadi didomestik juga masih turut menjadi perhatian para pelaku pasar, sehingga membuat mereka dilema dengan kondisi yang ada saat ini,” jelasnya.
|Baca juga: MNC Studios International (MSIN) Akhirnya Ungkap Proyek Movieland
Penyebaran virus corona varian terbaru ini terbilang cukup cepat, meskipun program vaksinasi tengah berjalan namun nyatanya kenaikan kasus terus bertambah hingga hari ini. Selain karena dilema, pelaku pasar juga cenderung wait and see apakah target pemerintah dalam PPKM Mikro Darurat ini akan tercapai pada pekan depan yakni dapat menekan angka penyebaran hingga di bawah 10.000 untuk hariannya.
“Berhasil atau tidaknya kebijakan ini akan terlihat setidaknya satu minggu ke depan, mengingat adanya masa inkubasi virus corona. Katalis positif dalam negeri seolah minim karena katalis mengenai kenaikan kasus Covid-19 kini kembali dominan.”
Pada hari Jumat, 9 Juli 2021, ada beberapa indikator ekonomi yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar, di antaranya dari China akan rilis terkait tingkat inflasi selama bulan Juni yang diproyeksikan untuk yoy (year on year) masih cenderung stagnan di level 1,3% seperti sebelumnya, kemudian untuk mom (month on month) cenderung tumbuh positif di range 0%-0,1% dari sebelumnya yang masih terkontraksi -0,2% berdasarkan proyeksi Trading Economics. Aca