Site icon Media Asuransi News

Erdikha Sekuritas: IHSG Menguat Terbatas

Perdagangan Saham di Bursa Efek. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan bergerak menguat terbatas setelah terkoreksi dalam sepanjang pekan lalu.

Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak melemah berada pada fase downtrend menguji level support mayor 5.854 disertai dengan volume transaksi yang relatif ramai. Asing dicatatkan melakukan aksi jual bersihnya sebesar Rp921 miliar pada perdagangan pekan lalu. 

Dia menjelaskan, indikator stochastic tampak berada pada area oversold berpotensi terjadi Golden Cross. “Indikasi bahwa Indeks sudah berada pada fase jenuh jual. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas pada range pergerakan 5.854-5.930,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Senin 1 Februari 2021. 

Baca juga: Kemenkeu Pastikan Dana SWF dari Luar Negeri Bukan Utang Tapi sebagai Equity

Adapun saham-saham yang perlu dicermati yaitu TKIM, MDKA, SCMA, LPPF, INDY, MEDC, dan MDKA.

Lebih lanjut Hendri menerangkan bahwa IHSG pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup melemah pada level 5.862 (-1,96%) ditransaksikan senilai Rp16,65 triliun dengan volume transaksi 16,98 miliar lembar saham di mana asing melakukan Aksi Jual Bersih Rp921,72 miliar. 

Adapun sektor yang  membebani laju IHSG pekan lalu meliputi sektor Property (-0,561%), Basic-Ind (-1,61%), Manufactur (-2,035%), Infrastructure (-2,149%), Misc-Ind (-2,166%), Consumer (-2,308%), Finance (-3,149%) di mana sektor yang masih menopang laju indeks pekan lalu meliputi sektor  Agriculture (0,711%), Mining (0,306%), Trade (0,232%).        
                            
IHSG pada perdagangan pekan lalu terpantau bergerak melemah cukup signifikan dan ditutup pada level 5.862 (-1,95%). Pelemahan IHSG pada perdagangan pekan lalu disebabkan karena adanya aksi jual masif oleh investor asing pada saham-saham big cap seprti BBRI dan BMRI. 

Selain itu pelemahan IHSG pekan lalu dipicu oleh rilisnya laporan keuangan kuartal IV/2020 dari beberapa emiten perbankan yang menunjukkan penurunan laba bersih yang cukup signifikan. Di mana, IHSG sempat mengalami penguatan kembali tetapi setelah rilisnya laporan keuangan dari beberapa emiten perbankan, IHSG kembali mengalami pelemahan. 

Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Rebound

“Seperti yang kita ketahui, saham-saham perbankan merupakan salah satu yang mempunyai kapitalisasi besar dan cukup berpengaruh bagi laju IHSG. Di saat saham-saham perbankan mengalami pelemahan, maka IHSG juga berpotensi akan mengalami pelemahan.” 

Investor juga perlu mencermati data ekonomi yang akan rilis seperti data Indeks PMI Manufaktur untuk bulan Januari dari Amerika Serikat, di mana diprediksikan oleh konsensus Trading Economic akan mengalami pertumbuhan yang terekspansi. Data Indeks PMI Manufaktur Zona Eropa juga akan dirilis dimana prediksi Trading Economic akan mengalami perlambatan tetapi tidak terkontraksi dan untuk data tingkat pengangguran di Zona Eropa akan mengalami peningkatan menurut prediksi Trading Economic. 

Baca juga: MEDC Siap Lunasi Semua Utang Jatuh Tempo di 2021

Dari Jerman akan rilis data Indeks PMI Manufaktur untuk bulan Januari dari Jerman yang diprediksikan oleh Trading Economic pertumbuhannya mengalami perlambatan namun tidak terkontraksi sedangkan data penjualan ritel Jerman akan berkurang dari sebelumnya. Kemudian dari China akan dirilis data Indeks PMI Manufaktur untuk bulan Januari yang diprediksikan oleh konsensus Trading Economic pertumbuhannya mengalami perlambatan namun tidak terkontraksi. 

Dan dari dalam negeri, akan rilis Indeks PMI untuk bulan Januari yang diprediksikan oleh konsensus Trading Economic akan bertumbuh sedikit melambat tetapi belum memasuki fase kontraksi dan untuk tingkat Inflasi Indonesia bulan Januari MoM diprediksikan oleh konsensus Trading Economic pertumbuhannya akan sedikit melambat sama seperti Inflasi Tahunannya. Aca

 

Exit mobile version