Site icon Media Asuransi News

Faisal Basri Ramalkan Ekonomi 2021 Maksimal Tumbuh 4 Persen

Media Asuransi – Laju ekonomi Indonesia pada tahun depan diperkirakan masih menantang dengan proyeksi pertumbuhan maksimum 4 persen atau di bawah target pemerintah yang optimistis bisa tumbuh pada level 5 persen.

Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom sekaligus Dosen Universitas Indonesia Faisal Basri dalam acara webinar Insurance Outlook 2021 bertajuk “Mengejar Pertumbuhan seiring dengan Optimisme Penanganan Pendemi Covid-19” yang digelar oleh Media Asuransi pada Kamis, 17 Desember 2020.

Proyeksi Ekonomi RI Dipangkas, Laju IHSG Berpotensi Bergerak Terbatas

Faisal mengatakan bahwa upaya penyelesaian pandemi Covid-19 harus diprioritaskan ketimbang ambisi menggenjot pertumbuhan ekonomi. “Bagaimanapun jungkir baliknya pemerintah dan Bank Indonesia, tidak akan manjur kalau tidak menyelamatkan nyawa manusia dulu. Saving life is saving economy,” tegasnya.

Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020 dan kuartal I/2021 masih akan tumbuh minus. “Kuartal IV/2020 masih minus 1,6 persen, kuartal I/2021 masih akan minus 0,7 persen, dan baru akan positif pada kuartal II/2020 baru akan positif. Sehingga tahun 2020 ini masih akan minus 2,4 persen dan 2021 maksimum bisa tumbuh 4 persen. Itu skenario optimisnya,” jelas Faisal.

Namun demikian, untuk bisa mencapai pertumbuhan positif maksimum 4 persen tersebut, Faisal mengatakan perlu ada ganti kulit atau proses healing untuk menghadirkan energi baru buat ekonomi Indonesia. “Recovery tidak bisa melalui pola huruf V tapi V yang agak tidur seperti lambang naik. Ini gambaran pertumbuhan ekonomi yang lambat yang mengakibatkan kinerja lebih rendah dari sebelum Covid-19. Semua harus dikoreksi dan penguatan pondasi kualitas dari pertumbuhannya,” paparnya.

Dari sisi global, dia menuturkan ada sentimen positif di mana pemulihan ekonomi dunia lumayan bagus pada tahun depan yakni sebesar 4,2 persen. Di sisi lain, kinerja ekspor impor global juga diperkirakan rebound pada tahun depan, tetapi dengan angka yang masih di bawah kondisi sebelum Covid-19.

Menurut Faisal, pengendalian Covid-19 adalah kunci dalam pemulihan ekonomi nasional. “Kalau mau meningkatkan ekonomi, syaratnya harus masif dalam testing. Vaksin masih lama karena banyak yang harus divaksin. Pemerintah mau akrobat mendorong ekonomi, kalau kasus Covid-19 naik terus, ekonomi tidak akan bisa naik. Jika kasus turun, otomatis ekonomi akan naik tanpa perlu komando”. ACA

Exit mobile version