Site icon Media Asuransi News

Fintech Lumbung Dana dan Jasa Sarana Teken Kontrak Rp10 Triliun

Media Asuransi –  Fintech P2P Lending Lumbung Dana Indonesia menandatangani kontrak dengan PT Jasa Sarana senilai Rp10 triliun untuk akses permodalan UMKM dan retail sebanyak 1 juta pelanggan jaringan gas di Jawa Barat. 

Penandatanganan itu dilaksanakan bertepatan dengan pelaksanaan JABAR Investment Summit, Senin (16/11/2020).
126 Fintech Lending Ilegal & 32 Investasi Tanpa Izin Ditutup

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik dan Rantai Pasok, Rico Rustombi menerangkan bahwa program itu merupakan salah satu upaya inovasi akses permodalan di tengah tekanan masa pandemi Covid-19, untuk mengakselerasi dan memberikan akses permodalan dan pembiayaan dalam upaya memajukan UMKM.

Menurutnya, kerja sama ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak dan masyarakat untuk kemajuan dan pengembangan UMKM. Pihaknya berharap dengan tersedianya  akses pembiayaan permodalan, maka sambungan jaringan gas bisa segera diwujudkan untuk  pelaku UMKM dan Retail  sehingga ekonomi Jawa Barat semakin menggeliat.

Pada  kesempatan Jabar Investment Summit 2020, Rico juga menyampaikan perkembangan penyaluran pendanaan untuk kebutuhan modal usaha UMKM dan retail dari Fintech P2P terus meningkat dan berkontribusi positif bagi pembangunan perekonomian nasional.

“Sampai saat ini sudah hampir Rp129 triliun dana pinjaman telah tersalurkan melalui Fintech,” papar Rico yang juga merupakan Founder PT Lumbung Dana melalui rilis resmi yang diterima Media Asuransi, Selasa 17 November 2020.

Indrawan Sumantri selaku Direktur Investasi PT Jasa Sarana menjelaskan, sesuai dengan nota kesepakatan, PT Jasa Sarana  dan Fintech Lumbung Dana sepakat untuk melakukan inisiasi kerja sama bisnis atas potensi usaha yang dimiliki oleh masing-masing pihak.  Sebagai langkah awal pelaksanaan kerja sama tersebut telah ditandatangani perjanjian kerja sama yaitu  Fintech Lumbung Dana dengan PT Jabar Energy yang merupakan anak perusahaan dari PT Jasa Sarana .

Indrawan Sumantri mengatakan, kerja sama dengan Fintech Lumbung Dana merupakan kerja sama yang win win solution, di mana selama ini Jabar Energy dalam menyalurkan gas alam dengan membangun jaringan gas ke perumahan masih menggunakan dana APBD. Padahal, sudah saatnya ketergantungan dengan APBD dikurangi dengan melibatkan pihak ketiga sebagai alternatif pembiayaan dan calon pelanggan menjadi mandiri dengan melakukan pembiayaan sendiri atas biaya penyambungan jaringan gas tersebut.

“Semua biaya tetap sama, selama ini harus menunggu anggaran Jabar Energy maka sekarang pelanggan memiliki alternatif pembiayaan sendiri sehingga waktu pemasangan lebih cepat,” ungkap dia.

PT Jasa Sarana menargetkan Jabar Energy untuk dapat menyalurkan gas alam ke UMKM dan Retail Jawa Barat dengan target 1.000.000 pelanggan atau senilai Rp 10 Triliun dengan proses perizinan dari pihak berwenang secara bertahap. “Dengan target itu, diharapkan dapat tercapai  dalam waktu 5 tahun,” terang Indrawan.

Selain program kerja sama dengan PT Jasa Sarana, Lumbung Dana juga telah melakukan  kerjasama  dalam lingkungan BUMD Jawa Barat, di antaranya dengan PT Agro  Jabar untuk akses pembiayaan kepada para petani di bawah binaan PT Agro Jabar yang beranggotakan  sedikitnya 600.000 petani yang saat ini sedang berlangsung.

“Selain akses pembiayaan, akses pasar dan edukasi adalah bagian dari program Kerjasama ini, potensi agribisnis di Jawa Barat sangat besar dan menjanjikan,” imbuh Yoga Mahesa selaku Direktur Utama Fintech Lumbung Dana. ACA
Exit mobile version