PT FWD Life Indonesia (FWD Life) kembali berinovasi dan memperkuat bisnisnya melalui pengembangan teknologi. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat menjangkau generasi milenial usia 20-40 tahun untuk aktif dalam produk asuransi. Melalui aplikasi FWD Max yang diluncurkan, perusahaan bermaksud mendekatkan hubungan dengan nasabah melalui pelayanan dalam aplikasi. Direktur Utama FWD Life Choo Sin Fook menjelaskan, program FWD MAX dilatarbelakangi fenomena peningkatan kinerja industri asuransi yang positif. “Namun tidak sejalan dengan angka penetrasi dan utilitas asuransi yang saat ini dinilai masih rendah,” kata Choo saat peluncuran aplikasi FWD Max di Jakarta, 23Januari 2018.
Wakil Direktur Utama FWD Life Rudi Kamdani menjelaskan inovasi yang berbasis teknologi dapat mengakselerasi penetrasi asuransi jiwa di Indonesia, terlebih saat ini terjadi pergeseran gaya hidup generasi muda yang melek teknologi. Menurut riset berbasis media sosial yang dilakukan terhadap generasi milenial mulai Desember 2015 sampai 31 Januari 2016 oleh lembaga independen, Provetic, sebanyak 41 persen dari 7.809 perbincangan mengenai alasan utama menabung adalah untuk dapat mewujudkan passion mereka dengan membeli tiket konser serta rencana travelling mereka. “FWD Life menangkap fenomena tersebut dan turut berperan aktif mendukung passion mereka dengan menghadirkan program FWD MAX sebagai program customer engagement. Ini juga meningkatkan literasi keuangan kondisi keuangan serta penetrasi keuangan,” ujarnya.
Aplikasi FWD Max menawarkan tiga hal untuk mendukung kebutuhan lifestyle dan passion masyarakat. Pertama, support dengan memberikan penawaran (diskon) lebih dari 70 merchants yang tersebar di lebih dari 500 outlets. Kedua menawarkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan lifestyle dan passion pengguna aplikasi. Kemudian ketiga menawarkan proteksi yakni perlindungan asuransi untuk mendukung aktivitas apapun dengan berbasis online. Masyarakat dapat mengakses situs pembelian asuransi melalui aplikasi ini. “Aplikasi ini membuat orang lebih tertarik enjoy life dengan cara kekinian. FWD MAX mendukung informasi sesuai passion, seperti minat di traveling, music, book and movie, fashion, sport, dan kuliner,” terang Rudi.
Data Otaritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan sepanjang kuartal ketiga 2017 pendapatan premi asuransi jiwa naik 20 persen (yoy) menjadi Rp139,27 triliun. Namun penetrasi asuransi masih berada di angka 2,99 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih rendah dibanding beberapa negara lain di wilayah Asia seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand yang mencapai lebih dari lima persen. Selain itu riset OJK pada 2016, menunjukkan tingkat utilitas asuransi di Indonesia baru mencapai 11,81 persen. Artinya, dari 100 penduduk Indonesia, baru 11 orang yang mempunyai polis asuransi.
Kondisi tersebut, lanjut Choo, merupakan permasalahan bersama yang terjadi di industri. Pihaknya berharap kehadiran FWD MAX merupakan salah satu solusi untuk mengatasi persoalan ke depan dalam upaya meningkatkan penetrasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Di sisi lain, Choo melihat perkembangan digital sangat pesat saat ini, maka menurutnya hal tepat untuk meluncurkan aplikasi mobile untuk dapat menjangkau generasi milenial yang memang tak lepas dari kehidupangadget. “Saat ini ada lebih 100 juta pengguna di Indonesia yang pakaidigital devices, ini waktu yang cocok untuk kami luncurkan FWD Life,”ungkapnya. Wik