Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas spot mencapai level terendah mingguan baru di sekitar $3.336 pada sesi perdagangan Amerika hari Jumat, di tengah menguatnya kembali permintaan Dolar AS (USD) yang melemahkan harga emas. Dikutip dari FXStreet.com, pasar keuangan dikejutkan oleh angka-angka inflasi Amerika Serikat (AS) baru-baru ini, karena, setelah rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Juli yang relatif stabil di awal pekan, Indeks Harga Produsen (IHP) pada periode yang sama jauh lebih tinggi dari yang diantisipasi.
|Baca juga: BEI Dorong Emiten Masuk Indeks Saham Global
Inflasi pada tingkat grosir di AS melonjak dengan laju tahunan sebesar 3,3 persen pada bulan Juli menurut IHP, sementara angka inti tahunan tercatat sebesar 3,7 persen, jauh lebih tinggi dari 2,6 persen yang tercatat pada bulan Juni atau yang diperkirakan sebesar 2,9 persen. Angka-angka tersebut menurunkan harapan penurunan suku bunga pada bulan September, tetapi penurunan suku bunga tetap menjadi pilihan. Menurut FedWatch Tool, penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dimungkinkan sebesar 90,4 persen pada bulan September, dibandingkan dengan 94,3 persen sebelum rilis IHP.
|Baca juga: Harga Emas Masih Sideways Respons Inflasi Produsen AS
Wall Street berbalik melemah setelah berita tersebut, dengan tiga indeks utama diperdagangkan di zona merah pada saat itu. Di saat yang sama, permintaan untuk USD kembali, mengakibatkan retracement XAU/USD yang moderat meskipun sentimen pasar melemah. Untuk pekan depan level support US$3.328 sementara level resisten di US$3.350.