Site icon Media Asuransi News

Hasil Riset: Ada Pertumbuhan Pencarian Properti secara Online pada Semester I/2021

Media Asuransi – Satu tahun terakhir merupakan periode yang penuh dengan tantangan bagi pasar properti di Indonesia yang kini telah berkembang seiring dengan prioritas dan preferensi para pencari properti. Oleh karena itu, langkah investasi yang diambil oleh pencari properti kini lebih mereka perhitungkan secara matang.

Dengan adanya perkembangan ini, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech) di Indonesia, Lamudi.co.id, meluncurkan riset tren pasar properti pada semester I/2021 untuk mengulas tren dan adopsi sikap baru terhadap pencarian dan rencana investasi properti pada periode Juni 2020-Juni 2021.

Hasil riset menunjukkan bahwa ada pertumbuhan tren penjualan properti sebesar 36,8 persen year on year (yoy) dalam periode Juni 2020 hingga Juni 2021 meski terimbas pandemi. Minat terhadap penggunaan platform pencarian digital juga menunjukan perkembangan, yakni untuk pemilik properti pertama yang usianya 25-34 tahun dengan jumlah pengunjung pria 48,5 persen dan wanita 51,5 persen, cukup berimbang.

|Baca juga: Survei Bank Indonesia: Harga Properti Meningkat

“Riset ini juga menunjukan bahwa pencarian properti masih didominasi oleh pencari dari kota-kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Depok, dan Medan,” kata CEO Lamudi.co.id, Mart Polman, dalam keterangan resmi, Rabu, 9 September 2021.

Dia tambahkan, hasil riset juga menunjukan preferensi pemilihan tipe properti yang masih didominasi oleh rumah tapak yakni 87,9 persen, walaupun terus berkembangnya tipe properti lain. Mengenai kategori area yang paling banyak dicari, riset menunjukkan bahwa Bogor yang tertinggi yakni 26 persen, diikuti oleh Jakarta Selatan sebesar 19,3 persen dan Bekasi sebesar 14,8 persen.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh Lamudi.co.id dari Juni 2021 tahun ini, dapat disimpulkan bahwa pencari properti memiliki bujet rata-rata sebesar Rp600 juta hingga Rp2 miliar untuk pembelian properti. Selain itu, tren juga menunjukkan bahwa mayoritas pencari properti yang menggunakan Lamudi.co.id mencari harga rumah dengan kisaran harga Rp800 juta dan Rp600 juta untuk apartemen. Untuk pembelian tanah kavling, rata-rata pencari properti memiliki preferensi terhadap properti yang memiliki harga rata-rata Rp1,8 miliar.

Bagi pencari properti yang memiliki orientasi bisnis, data menunjukan bahwa pelaku bisnis bersedia mengeluarkan anggaran yang lebih besar dengan harga pencarian populer berada pada kisaran harga Rp2 miliar untuk pembelian properti komersial. Properti komersial antara lain meliputi rukan, ruko yang juga dapat merangkap sebagai tempat tinggal, gedung kantor, dan gudang.

|Baca juga: Ini Alasan, Mengapa Asuransi Properti Sangat Penting

Dalam segi pembayaran, para pencari properti masih memiliki preferensi pembayaran secara kredit. Data lamudi.co.id menunjukan bahwa lebih dari 70 persen pembeli properti memilih jalur pembayaran non-tunai. Dari mereka yang memilih metode pembayaran kredit, hampir setengah darinya memilih untuk membayar down payment (DP) atau pembayaran di muka sebesar 10-15 persen dari total harga properti, diikuti dengan lima hingga 10 persen uang muka yang dipilih oleh 33,27 persen pengguna. Hal ini menunjukkan beberapa kemungkinan termasuk darinya adalah keterbatasan uang dingin untuk investasi sebesar properti juga menariknya opsi dan insentif yang diberikan oleh pihak bank maupun pemerintah.

Sementara itu, terjadi pergeseran demografis pencari properti masa kini yang didominasi oleh usia 25 sampai 45 atau generasi milenial dan Z. “Merekalah yang kami sebut next generation property buyers,” kata Mart Polman. Dia tambahkan, saat ini minat dari generasi ini akan informasi mengenai investasi semakin tinggi, termasuk properti.

Next generation property buyers suka mendapat opsi dan mereka juga terbiasa mendapatkannya dari brand-brand saat ini, tidak terlepas properti. Banyaknya pilihan maka perlu banyak juga konsiderasi sebelum memilih. “Perjalanan pembelian properti rata-rata terjadi dalam 180 hari atau lebih di saat mobilitas terbatas. Selain berfokus pada affordability, kita juga harus memberikan pengalaman digital yang memudahkan perjalanan kepemilikan properti mereka, seperti virtual 360 tour dan konsultasi online,” tambah Mart. Edi

Exit mobile version