Site icon Media Asuransi News

IHSG Berpotensi Menguat, Cermati 8 Saham Ini

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat setelah berhasil ditutup di zona hijau pada akhir pekan lalu.

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal IHSG berhasil mengonfirmasi whipsaw di level MA200 dan memberikan signal rebound pada tren positif menuju resistance upper bollinger bands

|Baca juga: Wijaya Karya Bakal Dorong IPO 3 Anak Usaha

Dia menjelaskan, momentum indikator RSI dan Stochastic menjenuh pada area dekat oversold dengan pergerakan mendatar indikator MACD memberikan signal volatilitas harga dalam bergerak terkonsolidasi masih membebani. “Sehingga secara teknikal IHSG berpeluang menguat dengan support resistance 6.059-6.150.” 

Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; AGII, BBRI, BBNI, ERAA, IMAS, SMGR, TINS, dan TPIA.

|Baca juga: Summarecon Agung (SMRA) Diperingkat idA dengan Outlook Stabil

Pada akhir pekan lalu, IHSG (+0,44%) menguat 26,65 poin ke level 6.094,87 dengan pergerakan yang optimistis sepanjang perdagangan. Indeks sektor Material Dasar (+1,82%) dan Transportasi (+0,99%) memimpin penguatan indeks sektoral. Secara mingguan IHSG turun 0,52% namun rata-rata volume transaksi harian meningkat sebesar 6,75%. Aksi jual investor yang dialami pada pekan lalu akibat aksi tunggu taper tantrum The Fed menjadi salah satu faktor.

LeaderARTO, TPIA, BBRI, BBHI, EMTK dan Laggard: BMRI, BBCA, DCII, TLKM, UNTR.

Sementara itu, Bursa Asia berpotensi turun di awal pekan karena risiko pemulihan ekonomi yang lebih lambat dari pandemi di tengah peningkatan sentimen yang melemahkan inflasi. Saham AS pekan lalu mencatat penurunan terbesar sejak pertengahan Juni karena kehati-hatian investor atas tantangan pembukaan kembali ekonomi yang disorot oleh strain virus delta. Pembaruan harga konsumen AS minggu ini akan menjadi bahan perdebatan investor di tengah rencana taper tantrum The Fed. 

Ketegangan perdagangan antara AS dan China juga akan kembali menjadi sorotan investor setelah pemerintah AS mempertimbangkan penyelidikan baru terhadap subsidi China. Sementara itu, sejumlah data ekonomi penting China akan menunjukkan pertumbuhan yang melemah. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi tertekan. Edi

Exit mobile version