Media Asuransi – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi tertekan pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, 13 November 2020.
IHSG Menguat 5 Hari Berturut-turut, Waspadai Pembalikan Arah
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk pola below the stomach candlestick dengan potensi reversal jangka pendek kembali uji support 5.450-5.400.
Dia menjelaskan, indikator stochastic membentuk pola dead-cross pada area overbought dan Indikator MACD bergerak divergence negatif. “Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi masih tertekan di akhir pekan dengan rentang pergerakan 5.355-5.500,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Jumat, 13 November 2020.
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; AALI, HMSP, ICBP, KBLF, LPPF, MIKA, dan TBIG.
Kemarin, IHSG (-0,92 persen) turun 50,91 poin ke level 5.458,60 dengan saham-saham di sektor Keuangan (-2,13 persen) dan Properti (-1,57 persen) turun signifikan menjadi penekan pergerakan IHSG hingga akhir sesi perdagangan. Saham-saham perbankan dan properti konstruksi mengalami aksi profit taking.
BBRI (-4,13 persen), SMRA (-4,00 persen), CTRA (-3,35 persen), BMRI (-3,14 persen) melemah lebih dari 3 persen pada perdagangan hari Kamis, 12 November 2020. “Investor mengambil langkah aman menjelang akhir pekan setelah IHSG mengalami penguatan yang signifikan pada pekan ini. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp256,26 miliar”.
Sementara itu, ekuitas Asia bergerak bervariasi. Indeks Nikkei (+0,68 persen) naik, sedangkan TOPIX (-0,16 persen) dan Hang Seng (-0,37 persen) turun serta CSI300 (+0,07 persen) mendatar. “Karena investor menilai situasi virus korona yang memburuk di banyak negara besar di seluruh dunia dan indikator pasar ekuitas yang terlalu overbought. Sebagian besar saham Asia merosot setelah lonjakan nilai ekuitas global sekitar US$6 triliun sejauh ini pada November mengiringi ekuitas berjangka AS dan Eropa yang tergelincir,” tutur Lanjar.
Adapun, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan terkoreksi cukup dalam mendekati sepersen. Indeks Eurostoxx (-0,75 persen), FTSE (-0,87 persen), DAX (-0,85 persen) turun mengiringi penurunan indeks future Eropa. Kekhawatiran terhadap dampak lockdown di beberapa zona Eropa menjadi stigma negatif investor yang memutuskan melakukan aksi ambil untung, setelah alami lonjakan ekuitas pasca pemilihan presiden AS dan perkembangan vaksin Covid-19.
Investor juga menanti hasil pertemuan Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde, Gubernur Andrew Bailey, dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell termasuk di antara pembicara pada Kamis, di Forum ECB online bertajuk “Bank Sentral dalam Dunia yang Berubah”. Investor juga menanti hasil pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari Kelompok G20 yang mengadakan pertemuan luar biasa hari Jumat, untuk membahas tindakan yang lebih berani dalam membantu negara-negara miskin yang berjuang membayar utang mereka. ACA