Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di akhir perdagangan sesi pertama, Senin 30 Juni 2025. IHSG menguat tipis 0,24 persen (16,58 poin) ke 6.913,987 seiring redanya situasi Timur Tengah yaitu tetap terjaganya gencatan senjata Israel dan Iran.
|Baca juga: Prediksi IHSG dan Daftar Saham Pilihan untuk Jemput Cuan di Awal Pekan
Di sisi lain rupiah menguat akibat perubahan global dan ketidakpastian kebijakan AS yang menekan dolar AS. Amerika Serikat dan China mencapai kesepakatan tanah jarang Kamis pekan lalu yang menyuburkan minat berinvestasi ke pasar saham sebagai aset berisiko.
Pernyataan Chairman Fed Jerome Powell di hadapan Kongres pekan lalu dianggap dovish oleh pelaku pasar, setelah dia mengindikasikan bahwa pemangkasan suku bunga mungkin terjadi jika tekanan inflasi tidak meningkat signifikan. Pada saat bersamaan pasar menanggapi negatif rencana Donald Trump yang ingin mengganti Jerome Powell karena tak kumjung menurunkan bunga acuan.
Pada hari Kamis (26 Juni), IHSG mencatat rebound yang kuat, naik 1 persen dan ditutup di level 6.897,4 pada sesi perdagangan terakhir pekan lalu. Aliran modal asing masuk Bursa sangat besar, mencapai Rp2 triliun, meskipun ini terutama didorong oleh transaksi negosiasi pada saham NOBU.
Editor: Irdiya Setiawan