Site icon Media Asuransi News

Industri Asuransi Umum Bukukan Pertumbuhan Premi 9,8 persen di 2018

   Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengumumkan premi secara industri pada tahun 2018 sebesar Rp69,9 triliun atau tumbuh sebesar 9,8 persen dibanding tahun 2017 lalu yaitu sebesar Rp63,6 triliun. Rerata seluruh lini bisnis mengalami pertumbuhan positif, kecuali tiga sektor yaitu Asuransi Rangka Kapal, Asuransi Energi, dan Asuransi Kecelakaan yang mengalami pertumbuhan negatif.

   Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lini bisnis asuransi kredit yang mengalami kenaikan sebesar 52,2 persen dari tahun sebelumnya yaitu dari Rp5,17 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp7,88 triliun menutup tahun 2018. Sedangkan lini bisnis yang mendominasi masih dipegang dari lini Asuransi Harta Benda dengan market share sebesar 27,2 persen, Asuransi Kendaraan Bermotor sebesar 26,7 persen, dan Asuransi Kredit sebesar 11,3 persen.

  Sementara itu klaim industri asuransi umum pada tahun 2018 juga tercatat naik sebesar 8,1 persen menjadi Rp30,1 triliun, pada tahun 2017 tercatat sebesar  Rp27,7 triliun. Peningkatan klaim ini terjadi hampir pada sebagian lini usaha asuransi, kecuali lima lini usaha yang mencatatkan penurunan klaim, yaitu Asuransi Pengangkutan, Asuransi Rangka Kapal, Asuransi Energi, Asuransi Rekayasa dan Asuransi Tanggung Gugat.  Sedangkan untuk klaim rasio tahun 2018 tercatat sebesar 43,2 persen, menurun dibandingkan tahun lalu sebesar 43,5 persen.

   Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang mengatakan bahwa Asuransi Harta Benda mengalami pertumbuhan positif karena didorong peningkatan performa pasar properti baik komersial maupun residensial. “Dari sisi komersial peningkatan supply properti didorong segmen lahan industri sementara dari sisi residensial didorong oleh segmen rumah tipe menengah. Sedangkan Asuransi Kendaraan Bermotor yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,5 persen didukung oleh penjualan kendaraan bermotor yang meningkat di tahun 2018,” katanya dalam jumpa pers di Jakarta, 20 Februari 2019.

   Sedangkan untuk Asuransi Kredit, lanjut Trinita, industri asuransi umum mengalami pertumbuhan positif dibanding tahun lalu, yaitu sebesar 52,3 persen. Faktor yang mendukung pertumbuhan tersebut antara lain komitmen pemerintah dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang hingga akhir tahun 2018 mencapai Rp120,34 triliun atau 100,3 persen dari target dan tumbuh 24,43 persen dibanding tahun lalu. “Selain meningkatkan target penyaluran, pemerintah juga telah menurunkan suku bunga KUR di tahun 2018 dari yang semula sembilan persen menjadi tujuh persen. Selain itu, pertumbuhan lini usaha Asuransi Kredit ini juga ditopang oleh pertumbuhan kredit perbankan yang positif, sejalan pertumbuhan ekonomi. Hingga akhir tahun 2018 pertumbuhan kredit perbankan mencapai double digit yaitu 11,75 persen yoy (year on year) yang didorong oleh sektor listrik, gas dan air, transportasi dan pertambangan,” ungkap Trinita.

   Untuk proyeksi bisnis asuransi umum di tahun 2019 ini, Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe memperkirakan akan tumbuh double digit, dangan alasan kesadaran masyarakat yang terus meningkat terkait asuransi yang juga bertepatan event tahun politik tahun 2019 “Pemilu pada tahun ini juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan kinerja industri dari beberapa lini bisnis. Karena adanya peningkatan konsumsi masyarakat,” ungkap Dody. Fir

Exit mobile version