Site icon Media Asuransi News

J Resources (PSAB) Diganjar Peringkat idBBB+ CreditWatch Implikasi Negatif

Alat berat sedang melakukan aktivitas pertambangan. | Foto: jresource.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idBBB+ untuk PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), Obligasi Berkelanjutan I, dan MTN I. Prospek untuk peringkat perusahaan juga ditetapkan di “CreditWatch dengan implikasi negatif”.

PSAB telah mendapatkan persetujuan dari pemegang obligasi untuk memperpanjang jatuh tempo Obligasi Berkelanjutan (PUB) I Tahap III Tahun 2020 menjadi tanggal 14 Februari 2026 dari sebelumnya tanggal 14 Februari 2023, PUB I Tahap V Tahun 2020 Seri B menjadi tanggal 30 Juli 2026 dari sebelumnya tanggal 30 Juli 2023, dan PUB I Tahap VI Tahun 2020 Seri B menjadi tanggal 27 November 2026 dari sebelumnya 27 November 2023.

Namun Perusahaan saat ini masih dalam proses diskusi untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo surat utang lainnya yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat, yaitu PUB I tahap I tahun 2019 yang akan jatuh tempo pada 5 Juni 2023 dan PUB I tahap IV tahun 2020 yang akan jatuh tempo pada 6 Mei 2023.

|Baca juga: Pefindo Revisi Outlook J Resources Jadi CreditWatch dengan Implikasi Negatif

Pefindo menjelaskan peringkat mencerminkan sumber daya dan cadangan tambang Perusahaan yang cukup besar, ekspektasi terhadap biaya tunai produksi yang rendah dari proyek baru, dan permintaan emas yang tinggi. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh struktur permodalan Perusahaan yang agresif, eksposur terhadap fluktuasi harga emas, serta risiko terkait pengembangan tambang yang belum menghasilkan.

Peringkat PSAB dapat diturunkan jika Perusahaan tidak mampu mengatasi risiko pembiayaan kembali dan likuiditas yang meningkat sesuai waktu yang diharapkan. Prospek PSAB dapat direvisi menjadi stabil apabila Perusahaan berhasil untuk menyelesaikan isu tersebut.

PSAB didirikan pada tahun 2002 dengan nama PT Pelita Sejahtera Abadi dan memulai operasi tambang pada tahun 2012 setelah mengakuisisi aset dari Avocet Mining. Operasi Perusahaan meliputi eksplorasi, pertambangan, dan pengolahan emas. Perusahaan mempunyai aset pertambangan yang terdiversifikasi di Indonesia (Seruyung, Kalimantan Utara; Bakan, Lanut, dan Doup di Sulawesi Utara) dan Malaysia (Penjom).

Perusahaan mempunyai dua tambang yang berproduksi dan satu tambang dalam tahap konstruksi. Per tanggal 30 September 2022, pemegang saham Perusahaan adalah Jimmy Budiarto (92,50%), Sanjaya J (0.02%), dan publik (7.48%).

Editor: Achmad Aris

Exit mobile version